Jakarta, tvOnenews.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berjanji akan mengubah sebanyak 290 wilayah yang dilabeli 'kampung narkoba' menjadi bebas narkoba.
Hal itu disampaikan oleh Sigit saat paparan capaian desk pemberantasan narkoba bentukan Presiden RI Prabowo Subianto yang menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/12).
"Ada kurang lebih 290 kampung narkoba yang saat ini terdeteksi oleh kita,” ungkap Sigit.
Oleh karena itu, Sigit mengatakan, pihaknya bersama lembaga pemerintah lain telah memulai program mengubah status 'kampung narkoba' itu menjadi bebas narkoba.
Listyo Sigit menyebut, saat ini sudah ada 90 kampung yang diproses masuk dalam upaya pembebasan dari narkoba.
"Dengan berbagai macam kegiatan mulai dari program-program penyuluhan sampai program edukasi termasuk memasukkan beberapa kurikulum kegiatan pendidikan di sekolah. Sehingga semuanya kita kerjakan secara simultan termasuk juga melakukan upaya penegakan hukum di dalamnya," beber Sigit.
Lebih lanjut, Listyo Sigit menjelaskan, korps bhayangkara juga akan mengadakan kompetisi sebagai bentuk pemberian penghargaan bagi setiap satuan yang mampu mengubah status 'kampung narkoba' menjadi kampung bebas narkoba ini.
“Kita buat kompetisi. Jadi, bagi wilayah yang bisa mengubah wilayahnya yang dikenal ada kampung bebas narkoba menjadi kampung bebas narkoba. Kita lombakan dan kita berikan reward bagi anggotanya ataupun kesatuannya,” terang Sigit.
“Ini menjadi upaya kita untuk terus bisa menjaga kontinuitas terkait dengan program mengubah kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebut bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba.
“Saat ini Indonesia dapat dikatakan dalam kondisi darurat narkoba,” ucap Budi.
Budi mengatakan, perkembangan peredaran di Indonesia saat ini bukan sekedar menjadi konsumen. Melainkan, telah bertransformasi menjadi produsen dengan pengungkapan beberapa pabrik narkoba di sejumlah wilayah.
“Karena Indonesia bukan hanya sekedar menjadi konsumen narkoba. Namun juga sudah menjadi target pasar dan bahkan menjadi salah satu produsen narkoba di dunia ini,” kata Budi. (rpi/dpi)
Load more