Ketika itu, anggota TNI tersebut datang ke SPBU dan ingin mengisi BBM jenasi pertalite lima liter untuk kendaraan pribadinya.
Selanjutnya, Asriadi menjelaskan bahwa sejak 1 Desember 2024 tidak bisa mengisi BBM pertalite tanpa menggunakan kode QR.
Ia pun menawarkan untuk membantu pelaku membuat kode QR agar lebih mudah mengisi BBM ke depannya.
"Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan," katanya lagi.
Namun, Agus tidak mau membuat kode QR dan mempertanyakan kenapa dirinya tidak diberikan kebijakan mudah untuk pengisian BBM.
Asriadi pun mengatakan, bahwa kebijakan kode QR ini sudah diatur oleh sistem sehingga ia tidak bisa membantu oknum TNI tersebut.
Setelahnya, kejadian kekerasan pun terjadi. Agus menampar Asriadi satu kali, setelah sempat dihindarinya.
Load more