Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru kasus anak usia 14 tahun yang tega membunuh ayah dan neneknya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ari Rahmat Idnal dalam acara Hotroom Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12).
Kombes Ade mengatakan bahwa usai pembunuhan, kondisi pelaku berinisial MAS (14) itu masih belum stabil.
Beberapa jam setelah pembunuhan, MAS yang sudah tenang pun bisa diajak bicara polisi.
Kepada polisi, MAS mengaku sudah empat kali diajak sang ibu ke psikiater.
Kombes Ade melanjutkan, penyidik lalu menanyakan alasan sang ibu mengajak MAS ke psikiater. Namun, MAS mengaku tidak mengetahui alasannya.
"Enggak tahu tuh mama," ujar Ade Ari menirukan pengakuan MAS.
Kombes Ade menambahkan, pihaknya pun mengajak Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk menemui psikiater yang menangani MAS tersebut.
Besar harapan, keterangan psikiater itu bisa membuat kasus tersebut terang benderang.
"Kami akan mencari psikiater itu dengan Apsifor juga sudah janjian," ujar Ade Ari.
Lokasi remaja berinisial MAS (14) yang membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11). (Foto: tvOnenews.com/Rizki Amana)
Kronologi Kejadian
Turut diketahui bahwa peristiwa kasus anak bunuh ayah dan neneknya itu terjadi di salah satu perumahan, wilayah Lebak Bulus pada Sabtu (30/11) sekitar pukul 01.00 WIB.
Pelaku tega menusuk ayah dan neneknya menggunakan pisau hingga tewas.
Selain itu, MAS juga melukai ibunya, AP (40) hingga korban mengalami luka berat dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
Adapun seusai melakukan pembunuhan, remaja itu sempat hendak melarikan diri dari rumah. Namun, sekuriti dan warga setempat bisa menangkap pelaku.
Pelaku Menangis Ingin Bertemu Ibunya
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan bahwa pelaku mengaku sangat menyesat atas perbuatannya.
Kepada polisi, pelaku sambil menangi mengaku ingin segera bertemu ibunya untuk meminta maaf.
"Dengan menangis, "Ibu, saya doakan ibu biar cepat sembuh. Saya ingin cepat ketemu, saya mau minta maaf"," ujar Nurma meniru perkataan pelaku, dikutip dari tempo.co Selasa (3/12).
Sifat Asli Pelaku
Kombes Ade Rahmat Idnal pun mengungkap sifat asli pelaku terhadap orangtuanya. Ade menjelaskan bahwa pelaku merupakan anak yang sopan santun dan sangat penurut.
Selain itu, pelaku juga dikenal sebagai anak yang gemar melukis dan jarang bermain game online.
"Yang bersangkutan anak yang sopan santun dan penurut sama orangtua, jauh dari temperamental," ujar Ade.
Paman MAS, Angga pun juga mengatakan bahwa keponakannya itu merupakan anak yang berprestasi dan rajin ibadah.
“Terduga pelaku secara salat bagus, bacaan juga bagus, terus prestasi juga. Saya enggak tahu kenapa bisa gini. Karena dari almarhum suami ibu itu kan juga agamanya kuat. Kalau kita juga ngumupul di sini salat maghrib pasti ke masjid semua bareng. Secara agamis keluarganya kuat banget sih," ujar Angga, dikutip Jumat (6/12).
Isi Surat MAS untuk Keluarganya
MAS yang kini tengah ditahan menyempatkan waktu untuk menulis sebuah surat untuk keluarganya.
Hal itu dikatakan kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu yang bertemu MAS di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).
Adapun surat itu, kata Amriadi, ditulis dengan tangan MAS sendiri. Amriadi pun mengungkapkan bahwa kondisi terkini MAS sudah sehat.
"Saya barusan bertemu MAS dan melihat keadaannya, saat ini dia sehat. Dia juga menuliskan harapannya, dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri," kata Amriadi saat dikonfirmasi, Jumat (6/12).
Amriadi menambahkan bahwa surat itu ditulis MAS ditujukan untuk ayah, ibu, dan neneknya.
"(Ditujukan untuk) Keluarga, ayah, ibu, nenek, dan keluarga," ujar Amriadi.
Berikut isi surat yang ditulis MAS untuk keluarganya:
"Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak. Terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” tanda tangan, Jakarta (6/12/2024). (dpi)
Load more