Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Arifatul Choiri Fauzi melakukan aksi Kampanye 'Dare to Speak Up' di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat saat hari bebas kendaraan (Car Free Day), Minggu (7/12/2024).
Adapun, kampanye ini dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) tahun 2024.
Sekaligus juga menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-96 yang menjadi momen untuk merayakan dan menghormati peran perempuan.
"Aksi kampanye ini mengajak semua pihak untuk berkomitmen melawan segala bentuk kekerasan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia," tutur Arifah.
Selain melakukan jalan santai di Jalan Jenderal Sudirman, Menteri Arifah juga turut menyambangi Stasiun MRT Bundaran HI dan menumpangi MRT hingga Stasiun Setiabudi Astra.
Arifah mengatakan, kunjungannya ke transportasi umum itu guna mengajak para penumpang transportasi publik, terkhusus perempuan agar berani bersuara dan bercerita jikalau mengalami tindak kekerasan seksual di tempat/ transportasi umum.
"Ya karena ternyata masih banyak kekerasan seksual yang dilakukan di transportasi umum," ucap Arifah di lokasi.
Menurut Arifah, aksi Kampanye Dare to Speak Up ini sebagai bentuk alarm peringatan bagi siapapun yang menjadi korban pelecehan seksual di transportasi umum.
Arifah meminta agar perempuan Indonesia lebih berani untuk mengungkap dan menyuarakan bila mengalami kekerasan seksual. Arifah menegaskan, perempuan jangan takut untuk dikucilkan ataupun diintimidasi bila menjadi korban. Sebab, Indonesia telah mengatur undang-undang tindak pidana kekerasan seksual (UU TPKS).
“Kampanye "Dare to Speak Up" hadir untuk menguatkan perempuan, mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri. Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan berbagai upaya lainnya telah membawa harapan baru,” egas Arifah.
Lebih jauh, Arifah mengungkap, berdasarkan data dari Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menunjukkan 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.
Menurutnya, angka ini mencerminkan pentingnya keberanian untuk berbicara dan bertindak melawan kekerasan.
"Kini semakin banyak perempuan yang berani menyuarakan kebenaran, membuka ruang untuk perubahan yang lebih besar,” katanya.
Dalam kesempatan ini, KemenPPPA bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait menyatakan deklarasi bersama untuk menciptakan transportasi publik yang aman, aksesibel, inklusif, dan bebas dari kekerasan seksual.
Pemangku kepentingan tersebut adalah Kementerian Perhubungan, PT Transportasi Jakarta, PT Grab Teknologi Indonesia, PT LRT Jakarta, Kalyanamitra, PT MRT Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia, dan PT Goto Gojek Tokopedia.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sektor swasta yang telah menunjukkan komitmen nyata dalam upaya tersebut. Saya berharap sinergi ini dapat terus diperluas ke berbagai sektor lainnya. Karena sejatinya, perlindungan perempuan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Arifah.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk memperkuat komitmen kita melindungi dan memberdayakan perempuan," tandasnya. (rpi/muu)
Load more