Jakarta, tvOnenews.com - Rekaman video dan suara I Wayan Agus Suartama alias Agus penyandang disabilitas saat memperdaya korbannya bocor ke media sosial.
Kini Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengantongi video detik-detik Agus disabilitas merayu korban pelecehan seksual.
Rekaman tersebut telah menjalani uji forensik digital di Polda NTB untuk membuktikan bahwa tersangka Agus melakukan manipulatif untuk menjerat korban-korbannya.
"Saya bukan mengarang, buktiin kalau saya bohong. Kapanpun kamu ketemu saya, kamu bisa bunuh saya. Tapi kumohon kakak, jangan kamu buat dirimu yang tidak-tidak," tutur Agus saat mendekati korbannya.
"Setengah percaya, sedikit percaya itu pikiranmu sekarang, karena kamu baru kenal saya. Saya bisa baca langsung kok! Bingung kenapa saya bisa ngomong gini? Kamu kira saya sama modus kayak cowok-cowok lain?" katanya merayu.
"Benarkan? modusnya begini-begini, buktinya ada yang merusak kamu. Saya langsung to the point biar kamu tidak bilang saya ngerusak," tambahnya.
"Kalaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin sama mama. Saya bukan sama kayak cowok-cowok lain, biar jelas. Karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu," kata Agus kepada korbannya.
Rekaman video dan suara Agus disabilitas mendekati korban pelecehan seksual ini menjadi pelengkap barang bukti pihak kepolisian.
Rekaman ini diambil salah satu korban, saat tersangka Agus menjerat korban-korbannya dengan cara memanipulasi pikiran mereka.
Sebelumnya, Agus berdalih kalua dirinya memiliki ilmu atau mantra yang bisa mengetahui masalah yang dialami orang lain.
Video berdurasi 3 menit ini telah menjalani uji forensik digital di Direktorat Kriminal Khusus Polda NTB.
"Pelaku yang mendekati korban dengan cepat merekam melalui handphone korban. Karena diletakkan di bawah sehingga tidak tampak gambarnya, yang Nampak hanya suara," ungkap Dirkrimum Polda NTB Kombes Pol. Syarif Hidayat, pada Sabtu (7/12/2024).
"Video ini untuk dijadikan salah satu bukti pendukung bahwa korban atau pelaku ini memang benar ada interaksi dan ada kalimat-kalimat yang manipulatif, ada kalimat-kalimat yang memanfaatkan kelemahan korban," tuturnya.
Agus seorang penyandang disabilitas dilaporkan salah seorang mahasiswi telah melakukan pelecehan seksual.
Sementara Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat mencatat ada 15 korban dugaan pelecehan seksual oleh Agus.
Dari 15 korban tersebut, tiga di antaranya merupakan gadis di Bawah umur. (muu)
Load more