Pilkada Jakarta 2024 menghasilkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3) sebagai pemenang dengan 2.183.239 suara atau 50,07%. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 2) berada di posisi kedua dengan 1.718.160 suara (39,40%), sementara pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 1) memperoleh 459.230 suara (10,53%).
Namun, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara hanya mencapai 4.724.393 orang dari total DPT Jakarta sebanyak 9,5 juta jiwa, memicu kritik terhadap rendahnya partisipasi pemilih. Tim RIDO menduga sejumlah kejanggalan, termasuk distribusi formulir C6 yang dinilai tidak optimal.
Langkah hukum ini, menurut Ramdan, bukan hanya tentang Pilkada 2024, tetapi demi perbaikan demokrasi jangka panjang.
“Kami ingin memastikan di masa depan, penyelenggara pemilu benar-benar menghargai hasil dan kualitas demokrasi. Ini adalah perjuangan demi keadilan,” ujar Ramdan.
Tim RIDO berharap MK dapat menjadi tempat terakhir untuk mencurahkan seluruh permasalahan hukum yang mereka yakini telah mencederai proses Pilkada Jakarta 2024. Mereka optimis bahwa keadilan akan ditegakkan demi mewujudkan demokrasi yang bersih dan berkualitas. (agr/ree)
Load more