Muhajir juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki hak untuk menerima atau menolak pengunduran diri Miftah, namun menurutnya, tidak etis jika Prabowo menahan keputusan tersebut.
“Jika Presiden tidak menerima pengunduran diri Miftah, saya rasa itu kurang tepat. Karena itu adalah hak yang harus dihormati,” ungkapnya.
Sebelumnya, aksi massa yang mengatasnamakan Aliansi Santri Jalanan digelar di Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Senin (9/12/2024).
Mereka menolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai utusan Presiden, meski ada juga banyak suara warganet yang mengkritik perilaku Miftah setelah dia mengolok-olok penjual es teh.
Muhajir menegaskan bahwa setiap orang berhak mengungkapkan pendapatnya.
Namun, ia mencermati bahwa aksi menentang pengunduran diri Miftah patut dipertanyakan.
“Kita harus cermat, apakah ini gerakan yang benar-benar murni atau ada faktor lain yang mempengaruhinya? Itu yang menarik untuk dicermati,” kata Muhajir.
Load more