Zainut menjelaskan, inti dari program ini adalah memperkaya wawasan para juru dakwah dari segi materi, metode, hingga wawasan kebangsaan.
Materi pelatihan akan mencakup topik aktual seperti moderasi beragama, hubungan agama dan negara, literasi media digital, hingga strategi dakwah yang relevan dengan generasi muda, terutama Gen Z.
“Materi penguatan kompetensi dirancang untuk meningkatkan kualitas dakwah, baik dari segi isi maupun metode penyampaian,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa program ini sebaiknya bersifat sukarela, bukan kewajiban.
Peserta bisa berasal dari kalangan individu maupun perwakilan organisasi Islam, majelis taklim, atau lembaga keagamaan lainnya.
Penyelenggara program pun dapat melibatkan Kementerian Agama, ormas Islam, hingga perguruan tinggi berbasis agama Islam.
"Peserta nantinya memang akan mendapat sertifikat setelah pelatihan, tetapi esensi utamanya tetap pada peningkatan kapasitas mereka," ujar Zainut.
Load more