Jakarta, tvOnenews.com - Indonesian Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA) mengungkap bea masuk suku cadang cukup dinilai telah membebani kelangsungan industri penerbangan nasional.
Pasalnya, Ketua Umum IAMSA, Andi Fahrurroz mengatakan adanya bea masuk suku cadang pesawat cukup membebani kelangsungan industri penerbangan nasional.
"Peningkatan biaya tidak hanya merugikan maskapai, tetapi juga berdampak pada masyarakat melalui harga tiket yang lebih mahal. Dengan penghapusan bea masuk suku cadang pesawat terbang juga bisa menekan turunnya harga tiket pesawat," kata Andi kepada awak media, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Andi menjelaskan bea masuk atas suku cadang pesawat terbang memberikan dampak signifikan terhadap biaya perawatan yang pada akhirnya membebani maskapai penerbangan.
Karenanya Andi mendesak pemerintah untuk menghapus kebijakan bea masuk sparepart pesawat terbang.
Sebab, Andi menilai pihaknya telah mendorong selama 20 tahun kepada pemerintah terkait kebijakan menghapus bea masuk suku cadang pesawat.
"Kurang lebih sudah 20 tahun kami memperjuangkan masalah ini," katanya.
Di sisi lain, Andi menjelaskan jika kebijakan itu terwujud akan berdampak menarik investor yang masuk dan mengoptimalisasi maintenance pesawat terbang.
Menurutnya suku cadang suku cadang pesawat terbang saat ini berkisar 0 sampai 22,5 persen.
"70 persennya kena pajak dan 30 persennya sudah bebas pajak," ungkapnya.
Andi mencotohkan kebijakan penghapusan bea masuk suku cadang pesawat terbang itu telah dilakukan oleh negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Ia mengatakan kebijakan tersebut juga untuk mendukung industri pesawat tanah air untuk bersaing di pasar internasional.
"Kami berharap pemerintah melakulan langkah penghapusan bea masuk seluruh suku cadang pesawat," kata Andi.
"Kedua negara tersebut telah lama menghapuskan bea masuk untuk mendukung industri aviasi dan memperkuat posisi mereka sebagai hub penerbangan internasional," sambungnya. (raa)
Load more