Lebih rinci, Mukti menyebut bahwa satu produk sachet narkotika Happy Water ini bisa dijual seharga Rp6 juta.
"Happy water itu dimasukkan ke dalam air pakai soda, dicampur. Bisa dipakai 6 orang," ujarnya.
Kendatipun, sesama laboratorium narkoba, Mukti mengatakan, pabrik ini tidak ada kaitannya dengan pabrik narkoba yang pernah diungkap juga di Bali, Jakarta atau Jogja.
Mukti mengatakan bahwa pabrik ini berdiri sendiri dan tidak ada hubungannya dengan jaringan narkoba tersebut.
"Beda-beda jenisnya. Contohnya waktu di Jogja benar itu happy water tapi tidak ada kaitannya dengan ini. Di Bali juga beda kasus. Jadi jaringan ini tersendiri, karena mereka langsung ada pengendalinya baik dari dalam atau luar negeri yang memasukkan barang-barangnya dari luar negeri Indonesia," beber Mukti.
Oleh sebab itu, kata Mukti, Polri bekerja sama dengan Ditjen Bea dan Cukai untuk membantu mengawasi barang-barang ilegal yang hendak masuk ke Indonesia.
"Kami join operasional dengan Bea Cukai untuk memantau barang ilegal maupun barang-barang pembuatan dari alat-alat untuk membuat narkotika itu," kata Mukti.
Load more