Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyebut kekerasan fisik, mental dan seksual terhadap perempuan kerap terlambat ditangani karena tidak ada laporan.
Hal ini dia sampaikan saat membuka acara Konferensi Besar (Konbes) Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).
Gibran lantas meminta Fatayat NU turut membantu pemerintah untuk mengatasi masalah itu.
Dia menyebut Fatayat NU harus bisa menjadi tempat yang nyaman untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik, mental dan seksual.
"Saya titip mohon Fatayat NU juga dapat menjadi shelter yang nyaman untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik, mental dan seksual yang kadang terlambat tertangani karena tidak adanya laporan,” ujar Gibran di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).
“Mohon bantuan fatayat NU untuk membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan dan deteksi diri,” sambungnya.
Putra sulung Presiden ke-7 RI Jokowi itu menuturkan pemerintah sudah berupaya memberikan perlindungan untuk perempuan.
Selain itu, pemerintah juga terus memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional.
“Pemerintah telah berupaya memberikan perlindungan bagi perempuan serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional baik melalui peningkatan kualitas hidup serta pemberian tambahan visi untuk anak, ibu hamil dan menyusui,” ujar Gibran.
Gibran menambahkan wanita adalah tiang negara.
Dia pun menyinggung salah satu visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin meningkatkan perlindungan perempuan.
“Wanita itu adalah tiang negara. Bapak Presiden kita memiliki visi untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor,” ujarnya.
Namun, Gibran menyatakan bahwa pemerintah butuh kolaborasi bagi seluruh komponen bangsa untuk mewujudkannya. (saa/nsi)
Load more