Jakarta, tvOnenews.com - Media sosial dibuat geger usai viral sebuah video menunjukkan adegan adu jotos, dialami oleh dokter koas dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.
Diketahui kemudian, dokter koas dari Unsri yang mengalami penganiayaan adalah Luthfi. Sementara pelaku pemukulan adalah pihak dari dokter koas lainnya bernama Lady.
Adapun pihak yang memukuli Luthfi adalah salah satu pegawai yang bekerja di bawah ibu dari Lady.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unsri, Syarif Husni pun membeberkan duduk perkara kasus penganiayaan yang menyeret dua mahasiswanya itu.
Syarif mengungkapkan bahwa cekcok antara dua dokter koas itu bermula karena jadwal jaga akhir tahun.
Diketahui, Luthfi adalah senior dari Lady dan ia bertugas untuk mengatur jadwal para dokter koas lainnya di RSUD Siti Fatimah.
"Mahasiswa kami, Luthfi yang membuat jadwal jaga, yang kemudian jadwal itu diprotes oleh mahasiswa kami juga, yaitu bernama Lady," kata Syarif, diwawancarai tvOne, Jumat (13/12/2024).
Syarif mengatakan, setelah diprotes, Luthfi pun mengakomodir permintaan dari Lady dan mengubah jadwalnya.
Namun, ternyata Lady masih tidak terima dan tetap mengajukan komplain. Sebenarnya, perundingan jadwal pun disepakati saat itu juga.
Rupanya, Lady masih tidak puas dan mengadu kepada ibunya. Mendengar hal ini, sang ibu pun menghubungi dokter koas senior anaknya itu.
"Sore harinya, pada Selasa sepulang dari rumah sakit, dari jam kerja yang mereka jalankan di RSUD Siti Fatimah, ibu Lady menelpon saudara Luthfi, dengan janjian untuk bertemu di luar dari RSUD Siti Fatimah," tambah Syarif.
Di tempat pertemuan itu, ibu dari Lady ingin mengobrol soal jadwal jaga anaknya.
Namun, rupanya percakapan mereka tidak berujung baik. Seorang pria berbaju merah yang disebut bekerja di bawah ibu Lady pun mulai memukuli Luthfi.
Di dalam video yang beredar, beberapa orang sudah berusaha melerai pria berbaju merah itu.
Meski demikian, nampaknya usaha melerai itu gagal. Dokter koas tersebut pun mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
Akibat penganiayaan itu, Luthfi beserta keluarganya pergi ke RS Bhayangkara Palembang untuk melakukan visum.
"Setelah dilakukan visum di RS Bhayangkara bersama keluarganya, Luthfi ke Polda Sumatera Selatan untuk melaporkan kejadian ini," ujar Syarif menjelaskan.
Penganiayaan yang dialami dokter koas tersebut menyebabkan dirinya harus dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, sejak Kamis (12/12/2024) lalu, sejumlah saksi sudah diperiksa oleh pihak universitas.
"Para saksi sudah kami proses, baik pemanggilan pada tim fakultas kedokteran dan satgas investigasi interal dari Universitas Sriwijaya dan kami juga di dekanat," kata dia lagi. (iwh)
Load more