Merauke, tvOnenews.com - Program uji coba makan bergizi gratis telah berlangsung dengan anggaran biaya Rp10.000-Rp14.000 per anak untuk kurang lebih 80 anak di setiap pertemuan di Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Program uji coba makan bergizi gratis ini telah dilakukan selama 6 Bulan, sejak Juli 2024, dengan kemitraan antara KBF Indonesia, bersama Indonesia Food Security Review (IFSR), sebuah Lembaga mitra Pemerintah dalam melakukan studi terkait pelaksanaan Makan bergizi gratis, sebelum Badan Gizi Nasional secara resmi mulai menjalankan program nasional tersebut.
Program ini menyasar anak-anak kurang mampu yang aktif belajar literasi di Pusat belajar yang didirikan sejak 2018 di Ibukota Provinsi Papua Selatan.
“Menu yang kami sediakan mengikuti arahan standar yang telah ditetapkan IFSR, berdasarkan kerangka Kerjasama kami seperti nasi, telur, ikan lele, sayur kacang, kangkung sebagai makanan minimum. Beberapa kali kami juga memberikan susu dan buah sebagai pendamping dari makanan," ujar Manajer Program Uji Coba makan Bergizi Gratis, Risa Maulegi, dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).
Kemudian, strategi lainnya yang dilakukan oleh KBF Indonesia di Merauke, adalah dengan memberdayakan ibu dan orang tua dari siswa yang belajar di pusat belajar tersebut dengan memberikan anggaran yang di monitor pencairannya secara bertahap.
Terkait dengan menu makanan, KBF Indonesia memberikan tuntunan menu dan standar penyediaan yang diterima arahannya dari IFSR.
Sumber pangan seperti sayur mayur dan lauk pauk, berasal dari hasil produksi masyarakat yang bekerja sebagai Petani dan Nelayan.
Hasilnya, biaya per kepala untuk menyediakan makanan per porsi menjadi sangat murah.
Adapun bersamaan dengan program makan begizi gratis tersebut, KBF Indonesia juga melakukan program intervensi untuk peningkatan motivasi belajar, yang diukur dari peningkatan angka literasi dari anak-anak didiknya.
Rendahnya angka Literasi di Tanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Selatan, menjadikan masalah ini menjadi masalah kritis di tanah paling timur di Indonesia ini.
Hal ini bekerja bersama dengan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, KBF Indonesia mengadakan program belajar baca tulis untuk mengurangi angka buta huruf di wilayah tersebut.
“Hasilnya adalah siswa dan siswi kami, karena adanya makan bergizi gratis, jadi rajin mengikuti sesi-sesi kelas kami, dan belajar baca tulis dengan lebih termotivasi. Dalam waktu 3 bulan, terjadi peningkatan angka literasi hingga 33% yang kami ukur dan audit Bersama dengan Pemerintah Daerah," jelasnya.
KBF Indonesia berharap, agar kedepannya intervensi dan program makan bergizi gratis ini dapat terus diimplementasikan di Papua, dan seluruh wilayah Timur Indonesia, untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sesuai yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo.(lkf)
Load more