Sebagian besar komentar di media sosial cenderung mendukung pandangan UAS, dengan alasan bahwa ia lebih menguasai dalil-dalil agama.
“Jelas beda jauh lah. UAS x Taim, bagai bintang di langit dan kerak gorong-gorong,” tulis seorang netizen.
“Keilmuan Miftah masih sangat terbatas. Cuma modal popularitas doang,” timpal netizen lainnya.
Namun, tak sedikit pula yang menghargai sikap Gus Miftah dalam mengedepankan toleransi.
Perdebatan ini pun semakin mempertegas perbedaan pandangan dalam memahami ajaran agama. (aag)
Load more