H-7 Natal, 152.253 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 152.253 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 Natal 2024. 

"Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung)," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Jumat (20/12/2024).

Lisye menyebut total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 13,9 persen apabila dibandingkan lalu lintas normal (133.725 kendaraan) pada periode yang sama. 

Jika dibandingkan dengan periode Natal 2023, total volume lalu lintas ini turun 2,5 persen (156.080 kendaraan).

Adapun distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah.

Sebanyak 63.202 kendaraan (41,5 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 53.256 kendaraan (35 persen) menuju arah Barat (Merak) dan 35.795 kendaraan (23,5 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan jumlah 31.270 kendaraan meningkat sebesar 19,4 persen dari lalu lintas normal.

Sementara itu, lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang dengan jumlah 31.932 kendaraan meningkat sebesar 18,9 persen dari lalu lintas normal.

Total lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 63.202 kendaraan. Ini meningkat sebesar 19,1 persen dari lalu lintas normal.

Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 53.256 kendaraan. Ini meningkat 10,5 persen dari lalu lintas normal.

Sedangkan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 35.795 kendaraan. Ini meningkat sebesar 10,2 persen dari lalu lintas normal. (ant/nsi)