“(Tersangka MW) bertugas mengantar logistik dan pembuatan bahan-bahan peledak atau bom di kamp Daeng Koro di tempat pelaksanaan Tadrib Asykari di Pegunungan Poso,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa tersangka MW pernah melakukan penembakan dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Kecamatan Lege, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Terakhir adalah tersangka berinisial AS. Ia mengungkapkan bahwa terduga teroris jaringan MIT itu pernah melaksanakan Tadrib Asykari di daerah Mamuju Utara dengan materi penguatan fisik, teori, membuat bom, taktik perang, membaca peta, dan latihan bongkar pasang senjata api.
“Pada akhir tahun 2013, (tersangka AS) berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di wilayah Poso dan Parigi,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, tersangka AS tergabung dalam grup media sosial kelompok radikal.
Kombes Aswin mengatakan bahwa dalam penangkapan ketiganya, disita beberapa barang bukti yang menonjol, di antaranya adalah satu unit senapan PCP beserta tas, satu buah pisau karambit beserta sarungnya, dan satu buah bilah badik beserta sarungnya.
Sebelumnya, pada Kamis (19/12), Densus 88 Antiteror Polri bersama Tim dari Korps Brimob Polda Sulawesi Tengah menangkap tiga warga terduga teroris di Kota Palu dan Ampana di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Load more