LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Konferensi pers daring yang digelar oleh Center of Human Economic Development (CHED) ITB Ahmad Dahlan Jakarta bersama Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN).
Sumber :
  • Istimewa

CHED ITB-AD dan MTCN Soroti Kebijakan HJE Rokok 2025 di Indonesia

CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta bersama MTCN gelar konferensi pers daring tema "Kebijakan HJE Rokok 2025: Dilematisasi Pengendalian Konsumsi Rokok di Indonesia".

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:44 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Center of Human Economic Development (CHED) ITB Ahmad Dahlan Jakarta bersama Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN) menggelar konferensi pers daring dengan tema "Kebijakan HJE Rokok 2025: Dilematisasi Pengendalian Konsumsi Rokok di Indonesia".

Dalam konferensi ini tergabung beberapa lembaga pengendali tembakau lainnya yang memberikan dukungan kepada CHED ITB-AD dan MTCN diantaranya MPKU PP Muhammadiyah, PP IPM, IISD, Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (PEBS-UI), dan Udayana Central.

Konferensi pers ini mengupas tantangan yang dihadapi dalam upaya pengendalian konsumsi rokok.

Hal ini juga dalam kebijakan pemerintah terkait Harga Jual Eceran (HJE) rokok.

Baca Juga :

Para ahli menyoroti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024, yang menetapkan batasan HJE dan tarif cukai hasil tembakau.

Meski HJE mengalami kenaikan, namun tidak dibarengi dengan kenaikan tarif cukai.

Kondisi ini, menurut para pakar, dikhawatirkan tidak mampu secara efektif menekan konsumsi rokok di masyarakat.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah potensi munculnya efek negatif seperti down trading, di mana konsumen beralih ke produk rokok yang lebih murah.

Selain itu, maraknya peredaran rokok ilegal juga menjadi ancaman serius yang dapat mengurangi efektivitas kebijakan ini.

Advisor Indonesia Institute for Social Development (IISD), Sudibyo Markus, menyatakan pentingnya pengendalian konsumsi rokok dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).

"Tembakau bukanlah komoditas unggulan perkebunan, melainkan tanaman semusim yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Dalam sistem usaha yang monopsoni, petani tembakau selalu berada di posisi yang paling dirugikan karena seluruh rantai usaha tani sepenuhnya bergantung pada industri, khususnya tengkulak dan bandol yang menjadi perpanjangan tangan industri tembakau," ujar Sudibyo Markus dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

Dia menilai situasi ini menciptakan paradoks di seluruh mata rantai industri produk tembakau, baik pada tingkat makro, meso, maupun mikro.

Di tingkat makro, pemerintah yang sedang memacu kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045 justru tidak konsisten dalam kebijakan fiskalnya dengan membatalkan kenaikan cukai produk tembakau pada tahun 2025.

Pada tingkat meso, di tengah menurunnya daya beli masyarakat dan kelas menengah akibat beban utang pemerintah, alih-alih menerapkan strategi fiskal dan non-fiskal yang komprehensif, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan PMK No. 97 Tahun 2024 yang hanya mengatur harga jual rokok secara eceran.

Sementara, di tingkat mikro, klaim industri tembakau sebagai 'soko guru' perekonomian nasional terasa ironis, karena mereka terus mengeksploitasi petani tembakau yang selalu dirugikan. Lebih jauh, dengan inovasi produk seperti rokok generasi baru dan pave, posisi rokok tradisional, yang menjadi tumpuan utama petani, semakin terpinggirkan.

Selain itu, Senior advisor CHED ITB-AD,Mukhaer Pakkanna, menganalisis kebijakan HJE ini adalah kebijakan yang setengah hati dalam menekan prevalensi perokok, khususnya di kalangan masyarakat miskin dan remaja.

"Sayangnya, kebijakan ini tidak menyentuh Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang selama ini menjadi instrumen strategis dalam pengendalian konsumsi rokok. Lebih ironis lagi, penetapan HJE tidak memperlihatkan keberpihakan pada upaya pro-kesehatan. Tarif dan harga rokok yang diproduksi massal melalui mesin tetap rendah dibandingkan dengan rokok manual, sehingga membuka peluang bagi beredarnya rokok murah yang terjangkau oleh masyarakat bawah," jelasnya.

Dia juga menegaskan dengan pendekatan seperti ini, tujuan untuk menekan prevalensi perokok akan sulit tercapai.

"Kebijakan ini lebih menguntungkan industri rokok besar ketimbang menjadi solusi bagi masalah kesehatan masyarakat. Jika pemerintah ingin serius, diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan konsisten dalam melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari bahaya rokok," terangnya.

Direktur CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Roosita Meilani Dewi, juga menjelaskan perspektif mikro ekonomi dalam pengendalian tembakau dan menghitung harga transaksi pasar kesehatan masyarakat.

“Bagi Pengendalian kenaikan HJE cukup penting untuk menaikkan Harga transaksi pasar, sehingga tidak dapat terjangkau oleh masyarakat rentan yaitu masyarakat miskin dan remaja. Kenaikan Harga Jual Eceran rokok tahun 2025 yang diatur dalam PMK 97 tahun 2024, diperkirakan tidak mampu menekan konsumsi. Karena Rokok jenis SKM dan SPM yang memiliki pangsa pasar tertinggi hanya naik 5-7%, sedangkan SKT yang masih memiliki pangsa pasar rendah justru naik 18,6%. Padahal fakta lapangan menunjukkan bahwa rokok dengan jenis SKM dan SPM banyak dikonsumsi remaja dan perokok pemula," tegasnya.

Perwakilan Vital Strategies, Lily S. Sulistyowati, juga menekankan urgensi pengendalian konsumsi rokok melalui kenaikan harga rokok dengan penyesuaian pajak dan harga jual eceran (HJE), selain dapat mengurangi daya beli dan konsumsi rokok, juga penting untuk kesehatan masyarakat.

"Langkah ini tidak hanya bertujuan menurunkan prevalensi perokok, tetapi juga memperkuat perlindungan terhadap kalangan masyarakat prasejahtera dan kelompok rentan, termasuk anak-anak, serta mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat. Selain itu, kenaikan harga rokok dapat mendorong alokasi pengeluaran ke kebutuhan yang lebih mendukung kesehatan dan kesejahteraan, sekaligus mengurangi beban kesehatan masyarakat akibat penyakit terkait rokok," jelas Lily.

Lily juga menekankan bahwa pendapatan negara dari sektor cukai dapat dimanfaatkan untuk mendanai program kesehatan, seperti kampanye edukasi bahaya merokok, penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pengendalian iklan rokok, hingga upaya prioritas lainnya seperti percepatan penurunan stunting, peningkatan vaksinasi dan imunisasi, serta peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.

"Melalui strategi ini, kita dapat mempercepat penanganan penyakit terkait rokok, seperti kanker, TB, dan penyakit paru lainnya, serta meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah menyatakan sikap mendukung upaya pengendalian konsumsi rokok yang komprehensif. 

"MPKU PP Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara eceran, meningkatkan cukai hingga harga rokok sebanding dengan negara-negara tetangga, dan memperketat regulasi rokok konvensional maupun elektronik. Selain itu, edukasi dan kampanye bahaya rokok harus diperluas untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi muda. Muhammadiyah siap berkontribusi dalam upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif demi mewujudkan Indonesia yang sehat dan bebas dari korban rokok," terang Wakil Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Emma Rachmawati.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengapresiasi kenaikan HJE rokok sebagai langkah maju dalam pengendalian tembakau, namun menyayangkan tidak adanya kenaikan cukai rokok.

IPM mendorong pemerintah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan ini, mengingat potensi peningkatan rokok ilegal.

IPM berkomitmen aktif dalam pengendalian tembakau melalui edukasi sebaya dan mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam pengawasan rokok ilegal, pelarangan sponsor rokok di media sosial, dan penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengendalian tembakau.

IPM juga mengusulkan peningkatan alokasi anggaran untuk pengendalian tembakau agar isu ini mendapat perhatian serius dari pemerintah. IPM berharap pemerintah baru tetap berkomitmen pada isu pengendalian tembakau dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan bebas rokok.(lkf)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dubes Masaki Puji Kontribusi BKS Pererat Hubungan Indonesia-Jepang

Dubes Masaki Puji Kontribusi BKS Pererat Hubungan Indonesia-Jepang

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi semalam mengadakan jamuan makan malam untuk merayakan pencapaian koleganya, Budi Karya Sumadi yang pada 6 November 2024 lalu mendapat penghargaan dari Kaisar Jepang Naruhito.
Gerakan Minum Susu dan Makan Bergizi Berdampak Signifikan Pada Kesehatan Siswa di Banyumas

Gerakan Minum Susu dan Makan Bergizi Berdampak Signifikan Pada Kesehatan Siswa di Banyumas

Program Gerakan Minum Susu dan Makan Bergizi yang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuahkan hasil yang luar biasa.
Menteri ESDM: Hilirisasi & Industrialisasi Mineral Dapat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Menteri ESDM: Hilirisasi & Industrialisasi Mineral Dapat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebut hilirisasi dan industrialisasi mineral adalah program strategis yang dukung pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen
Ketahuan Selingkuh, Istri Aniaya Suami di Cipayung sampai Patah Tulang dan Luka Parah Kini Ditangkap Polisi

Ketahuan Selingkuh, Istri Aniaya Suami di Cipayung sampai Patah Tulang dan Luka Parah Kini Ditangkap Polisi

Seorang istri membuat suaminya terluka parah sampai patah tulang di Cipayung, Jakarta Timur gara-gara ketahuan selingkuh. Kini ia sudah ditangkap oleh polisi.
KKP Berhasil Gagalkan Penyelundupan BBL dengan Nilai Rp849 Miliar Sepanjang Tahun 2024

KKP Berhasil Gagalkan Penyelundupan BBL dengan Nilai Rp849 Miliar Sepanjang Tahun 2024

KKP berhasil gagalkan penyelundupan 6,44 juta ekor Benih Bening Lobster dengan nilai ekonomi mencapai Rp849 miliar sepanjang tahun 2024 ini
Viral Dugaan Pemerasan Penonton DWP asal Malaysia, 18 Oknum Polisi Langsung Diamankan

Viral Dugaan Pemerasan Penonton DWP asal Malaysia, 18 Oknum Polisi Langsung Diamankan

Divisi Propam Polri amankan 18 terduga oknum polisi yang diduga lakukan pemerasan ke penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Negeri Jiran, Malaysia.
Trending
Reaksi Menohok Suporter Timnas Indonesia usai Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Singgung Soal Pemain Naturalisasi Harimau Malaya

Reaksi Menohok Suporter Timnas Indonesia usai Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Singgung Soal Pemain Naturalisasi Harimau Malaya

Suporter Timnas Indonesia ikut bereaksi usai Malaysia tersingkir dari Piala AFF 2024, karena hanya mampu bermain imbang melawan Singapura dengan skor 0-0.
STY Dapat Kabar Baik dari Eropa Jelang Hadapi Filipina, Si Anak Hilang Timnas Indonesia Starter Lagi dan Cetak Rekor di Belanda

STY Dapat Kabar Baik dari Eropa Jelang Hadapi Filipina, Si Anak Hilang Timnas Indonesia Starter Lagi dan Cetak Rekor di Belanda

Jelang hadapi Filipina di Piala AFF 2024, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dapat kabar baik dari penggawa Garuda yang mentas di kompetisi Liga Belanda.
Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Skenario main mata antara Vietnam melawan Myanmar pada matchday terakhir Piala AFF 2024 akan membuat Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal.
Perkataan Megawati Hangestri Ini Buat Pelatih Red Sparks Marah? Tanpa Ragu Pevoli Asal Jember itu Lebih Pilih...

Perkataan Megawati Hangestri Ini Buat Pelatih Red Sparks Marah? Tanpa Ragu Pevoli Asal Jember itu Lebih Pilih...

Bintang voli asal Indonesia yakni Megawati Hangestri sempat memberikan sebuah pernyataan yang mungkin saja bisa membuat pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin marah.
Tak Cuma Tersingkir dari Piala AFF 2024, Malaysia Juga Dapat Kabar Buruk dari FIFA usai Ditahan Imbang Singapura

Tak Cuma Tersingkir dari Piala AFF 2024, Malaysia Juga Dapat Kabar Buruk dari FIFA usai Ditahan Imbang Singapura

Nasib apes beruntun harus dirasakan timnas Malaysia, selain tersingkir dari Piala AFF 2024 skuad Harimau Malaya juga alami kabar buruk dari FIFA.
AFF Buka Suara Soal Laga Timnas Indonesia Vs Filipina, Singgung Soal Marselino Ferdinan hingga Kekalahan Memalukan Garuda dari The Azkals

AFF Buka Suara Soal Laga Timnas Indonesia Vs Filipina, Singgung Soal Marselino Ferdinan hingga Kekalahan Memalukan Garuda dari The Azkals

Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) sampaikan pratinjau atau prediksi pertandingan Timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (21/12/2024
Ivar Jenner Menghilang dari Skuad Jong FC Utrecht, Tanda Bakal Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?

Ivar Jenner Menghilang dari Skuad Jong FC Utrecht, Tanda Bakal Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?

Menghilang dari Jong FC Utrecht pada pertandingan Liga Belanda pekan ini, mungkinkah jadi pertanda Ivar Jenner bergabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?
Selengkapnya
Viral