Jakarta, tvOnenews.com – Forum Pra Musyawarah Luar Biasa Nadlatul Ulama (MLB NU) mendesak Saefullah Yusuf atau Gus Ipul untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Desakan ini muncul dalam forum yang berlangsung di Denanyar, Jombang, Sabtu (21/12), sebagai bentuk komitmen agar Gus Ipul lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial.
“Permintaan agar Gus Ipul mundur dari jabatan Sekjen PBNU adalah salah satu pesan moral yang disampaikan dalam forum Pra MLB NU. Gus Ipul diminta fokus menjadi Menteri Sosial sebagai komitmen profesionalitas, loyalitas kerja kabinet, dan menjaga integritas organisasi,” tegas KH Sarbani Haira.
Dalam forum yang dihadiri oleh perwakilan NU wilayah se-Indonesia, kinerja PBNU selama tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan KH Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum menjadi sorotan tajam.
“Kinerja PBNU tidak dalam kondisi baik-baik saja dan justru mewariskan konflik di berbagai daerah yang meluas. Model kepemimpinan saat ini dikhawatirkan merusak nilai, budaya, dan kearifan berbasis Islam Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar KH Sarbani.
Hal senada diungkapkan KH Jakfar Sodiq dari Bangka Belitung yang menyoroti adanya enam parameter pelanggaran dalam kepemimpinan PBNU saat ini.
Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, NU berisiko kehilangan jiwa dan kepribadiannya sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.
“Forum Pra MLB NU menilai model kepemimpinan ini berpotensi membunuh akar keluhuran nilai NU yang berbasis pesantren, bahkan merusak lini kesejarahan NU,” katanya.
Forum Pra MLB NU juga menyampaikan sembilan pesan moral sebagai langkah untuk menjaga marwah organisasi. Salah satunya adalah desakan agar Gus Ipul mundur dari jabatan Sekjen PBNU.
KH Tengku Rusli dari Riau menyebutkan, pesan utama lainnya adalah pentingnya mengembalikan nilai cinta, kasih sayang, persatuan, dan totalitas pengabdian dalam kepemimpinan NU.
Selain itu, para peserta sepakat bahwa Muktamar Luar Biasa (MLB) diperlukan untuk memperbaiki organisasi secara konstitusional dan dengan akhlakul karimah.
“Para masyayikh merestui gerakan Muktamar Luar Biasa NU, asalkan diniati untuk menjaga persatuan dan memperbaiki organisasi sesuai AD/ART NU,” tegas KH Tengku.
Forum Pra MLB NU juga telah menginventarisir calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan Ketua Umum yang akan diusulkan dalam MLB.
Nama-nama tersebut akan disosialisasikan secara tertutup kepada PWNU dan PCNU se-Indonesia.
“Untuk calon Ketua Umum, kami memilih dari kader NU yang berkualitas secara keilmuan dan teruji pengalaman organisasinya,” ujarnya.
Pelaksanaan MLB diusulkan berlangsung paling cepat Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU, dan paling lambat Syawal 1446 H.
Beberapa daerah seperti Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, dan Cirebon diusulkan sebagai lokasi penyelenggaraan.
Forum ini menutup dengan permohonan doa restu dari para masyayikh, sesepuh NU, dan warga Nahdliyyin. Mereka berharap langkah ini dapat menjaga marwah NU dan kedaulatan organisasi.
“Ikhtiar ini dilakukan demi tegaknya kedaulatan agama, jam’iyyah, dan bangsa. Kami memohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang timbul selama proses ini,” pungkas KH Tengku.
Dengan konsolidasi yang terus dilakukan, para peserta forum optimis MLB NU dapat menjadi momentum penting untuk mengembalikan nilai-nilai luhur NU sebagai organisasi yang membawa misi keislaman berbasis kearifan pesantren. (agr/muu)
Load more