Selain transportasi, pembakaran sampah secara terbuka (open burning) juga menjadi perhatian serius.
Di Jakarta, tercatat ada lebih dari 60 titik pembakaran sampah yang memperburuk kualitas udara.
KLH akan bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI untuk menindak praktik ini secara tegas.
"Kolaborasi adalah kunci. Masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri, kami butuh peran aktif pemerintah provinsi hingga masyarakat. Polusi udara berdampak serius pada kesehatan, khususnya paru-paru dan jantung," tegas Hanif.
Hanif juga menyoroti ketel uap berbahan bakar batu bara yang menghasilkan polutan berbahaya seperti PM2.5 dan merkuri.
Ia menekankan pentingnya langkah segera karena merkuri memiliki efek jangka panjang yang mematikan, termasuk kerusakan otak.
Sebagai tambahan, KLH akan memanfaatkan operasi Modifikasi Cuaca untuk menurunkan kadar polutan, bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.
Load more