Bandung, tvOnenews.com - Seorang wanita berinisial P lewat akun media sosialnya @prischalauraa_ prischalauraa_ mengungkapkan pengalaman penganiayaan yang dialaminya. Ia diduga dianiaya oleh oknum kepolisian yang bertugas di Polda Jawa Barat.
Selama beberapa bulan terakhir P menceritakan kejadian tersebut, Bahkan unggahan itu menjadi viral dan menarik perhatian publik dan mengundang ribuan komentar dari netizen.
Dalam unggahannya, P menceritakan peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Maret 2024, di mana dirinya dipukul di bagian mulut dan pelipis mata oleh seorang oknum berinisial A, yang bertugas di Biddokes Polda Jawa Barat.
Kejadian berawal saat P diminta menemui pelaku di sebuah gudang di Cirebon tempat pelaku bekerja. Saat berada di sana, P tanpa sengaja melihat notifikasi pesan langsung (DM) di Instagram milik terduga pelaku. Hal ini membuat pelaku marah dan langsung melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan fisik.
P mengaku sebetulnya enggan mengungkapkan kejadian tersebut kepada publik. Namun ia mengaku dengan keadaan yang ia alami itu merasa bingung harus bercerita kepada siapa.
"Sebenernya aku enggak mau speak up tentang masalah yang aku rasain selama 4 bulan kemarin, aku enggak tahu harus cerita kemana dan ke siapa lagi. Akhirnya aku beraniin buat nge up ini, sebenernya masalah ini dari bulan maret kemaren tentang aku dipukul dibagian mulut dan bagian pelipis mata sampe di rawat selama 2 minggu oleh seorang oknum ber ini sial (A) dinas di biddokes polda jabar,"kata Prischa melalui akun Instagramnya dikutip tvOnenews pada Rabu (25/12/2024).
Dia mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut, bahkan ia sempat melakukan terhadap dokter psikolog untuk menyembuhkan rasa takutnya itu.
"Aku ngerasa trauma sama masalah ini sebenernya sampe konsul ke psikolog," kata dia.
Terlebih, saat kejadian aksi penganiayan terduga pelaku saat itu kata dia, sedang bertugas di Gudang wilayah Cirebon Jawa Barat.
"Kejadian ini terjadi pada saat dia sedang jaga gudang disalah satu daerah dicirebon, aku diminta nyamper dia ke tempat dia jaga lalu dia ngajak aku ke satu ruangan ditempat itu lalu aku ga sengaja ngeliat notif dm ig dihp dia, terus lalu dia marah dan dicekik dan ngejambak pukul bagian muka aku, Disini aku bukan mau ngejual kesedihan atau hal lain nya," cetusnya.
"Tapi pemukulan ini berlanjut dari bulan agustus sampai akhir oktober setelah dia pindah ke bandung. Di mana dia mertahanin aku bukan karna sayang tapi dia cuma takut kalo aku speak up ke orang orang," tambahnya.
Meskipun sudah terlanjur merasakan pahitnya cerita asmaranya itu kata dia, ia berharap tidak ada korban lagi atas penganiayaan yang dilakukan oknum kepolisian yang bertugas di Polda Jabar tersebut.
"Makanya setelah kejadian aku gamau visum bukan tanpa alasan tapi aku selalu di suap sama janji janji dan bodoh nya aku percaya, tapi ini bukan waktu nya untuk menyalahkan diri sendiri karna nasi sudah menjadi bubur. Tujuan aku speak up biar ga ada korban selanjutnya. Aku gabisa merubah apa yang sudah terjadi tapi semoga aku bisa merubah apa yang akan terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, Polda Jawa Barat merespon langsung dugaan aksi penganiayan yang diduga dilakukan oleh oknum anggotanya yang tejadi beberapa bulan terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast menyebut pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap oknum yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.
Abraham Jules menyampaikan oknum yang diduga berinisial A itu sedang diperiksa oleh Propam Polda Jabar.
"Terima kasih untuk informasinya. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Propam," kata Kombes pol Jules Abraham melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/12/2024).
Dia menyampaikan jika terbukti melakukan penganiayan itu, anggotanya yang berinisial A tersebut akan dilakukan diproses lebih lanjut.
"Kalau memang terbukti akan langsung diproses lanjut. Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangan," pungkasnya. (iah/ebs)
Load more