Jakarta, tvOnenews.com - Jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember membawa kelegaan nyata bagi warga dan ekonomi Suriah.
Jatuhnya rezim tidak hanya menyingkirkan kekuatan penindas seperti militer, polisi, dan mafia tetapi juga menandai dimulainya babak ekonomi baru, menurut warga Suriah.
Di bawah pemerintahan baru, pembatasan ketat terhadap perdagangan mata uang -- yang dulunya dapat dihukum hingga tujuh tahun penjara telah dicabut, bersamaan denda besar.
Peraturan ekspor impor dipermudah, dan upah pegawai publik meningkat hingga 300 persen, menurut pernyataan pemerintah.
Bank-bank kembali dibuka dan bahkan panjangnya antrian di ATM di Damaskus menjadi pemandangan umum.
Harga komoditas seperti tepung, gula, dan bahan bakar mulai turun. Di bawah Assad, tentara yang berpenghasilan 35 dolar AS (570.000 rupiah) per bulan dilaporkan bertindak sebagai penegak mafia, memeras uang dari warga dan bisnis.
Saat rezim berkuasa pejabat tinggi mereka memonopoli bahan-bahan pokok, membuat harga meningkat melalui suap dan skema pasar gelap.
Load more