Jakarta, tvOnenews.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan okupansi hotel di Jakarta biasanya menurun apabila dibandingkan dengan hari biasa pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Hal Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani pada Kamis (26/12/2024).
"Jakarta itu selalu rendah kalau pada momentum libur Nataru," kata Hariyadi.
Sementara itu, kota-kota besar lainnya terutama daerah tujuan wisata, okupansi meningkat seperti Bandung, Yogyakarta, Solo dan Bali.
Dia menyebut rerata okupansi hotel di Jakarta pada momentum libur Nataru berkisar 20-30 persen. Hal ini disebabkan Jakarta bukan kota tujuan wisata.
Apabila dibandingkan hari normal atau hari kerja, kata dia, tingkat okupansi hotel di Jakarta jauh lebih tinggi, yakni rerata di atas 70 persen dari kamar yang disediakan.
"Surabaya dan Jakarta itu sama kalau momentum libur okupansi hotel rendah," terang dia.
Hariyadi menambahkan untuk kota-kota besar tujuan wisata seperti Bandung, Yogyakarta, Solo maupun Bali tingkat okupansi hotel meningkat dengan rerata berkisar 70-90 persen.
Dia menjelaskan untuk daerah yang terdapat objek wisata okupansi hotel bisa mencapai 90 persen.
Sedangkan, yang cukup jauh dari obyek wisata dan pusat kota berkisar 70 persen.
Khusus di Yogyakarta dan Bali, lanjut dia, ada peningkatan yang cukup signifikan. Ini karena akses ke kedua daerah itu semakin mudah dan murah. (ant/nsi)
Load more