Jakarta, tvOnenews.com - Pesawat Jeju Air yang ditumpangi 181 orang meldak usai melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (29/12/2024) sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.
Tercatat dari 181 orang yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut terdiri dari 175 orang penumpang dan 6 awak pesawat.
Pihak berwenang setempat mengkonfirmasi 179 orang tewas akibat kecelakaan pesawat tersebut.
Sementara dua awak pesawat berhasil diselamatkan dantengah menjalani perawatan intensif pada dua rumah sakit yang berbeda.
"Setelah pesawat menabrak dinding, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah," kata seorang pejabat badan pemadam kebakaran dilansir dari Antara, Senin (30/12/2024).
"Pesawat hampir sepenuhnya hancur dan sulit untuk mengidentifikasi korban yang tewas," sambungnya.
Sebanyak 181 orang berada di dalam pesawat Boeing 737-800 yang lepas landas dari Bangkok, Thailand pada pukul 01.30 pagi. Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 08.30 pagi. Para penumpang semuanya warga Korea, kecuali dua warga negara Thailand.
Dari mereka yang berada di dalam pesawat, 82 orang adalah pria dan 93 orang adalah wanita dengan rentang usia mulai dari tiga tahun hingga 78 tahun. Banyak dari mereka yang berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.
Sebuah ruang mayat sementara telah didirikan di dalam Bandara Muan untuk meletakkan jenazah korban.
Pihak berwenang percaya bahwa kegagalan roda pendaratan, kemungkinan besar disebabkan oleh tabrakan dengan burung yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Mereka telah memulai penyelidikan di lokasi untuk menentukan penyebab pasti.
Mereka telah mengambil alat perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari reruntuhan, meskipun mungkin memakan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Kementerian Pertahanan setempat mengatakan dalam pengarahan bahwa menara pengawas bandara telah memperingatkan mengenai tabrakan dengan burung pada pukul 08.54 pagi.
Pilot mengumumkan mayday atau keadaan darurat pada pukul 08.59 pagi dan mendaratkan pesawat pada pukul 09.03 pagi tanpa roda pendaratan yang dikeluarkan. (ant/raa)
Load more