“Tanpa perencanaan, kita tidak tahu arah yang harus kita lakukan. Dalam setiap organisasi, dalam hidup swasta, bahkan dalam korporasi pun harus ada perencanaan. Apa rencana strategis kita? Apa yang akan kita capai?,” tegasnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa sejarah pembangunan Indonesia telah menunjukkan pentingnya perencanaan jangka panjang, seperti Rencana Pembangunan Semesta 8 Tahun yang dirumuskan Presiden Soekarno dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang dijalankan Presiden Soeharto.
Ia menyebutkan, keberadaan Gedung Bappenas menjadi simbol komitmen bangsa dalam menyusun arah pembangunan yang terencana.
“Kita berdiri di Gedung Bappenas ini mengingatkan kita bahwa ekonomi kita harus kita pegang teguh sebagai Ekonomi Pancasila, ekonomi yang berasas kekeluargaan,” tambahnya.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa penggabungan nilai-nilai terbaik dari berbagai sistem ekonomi harus tetap mengacu pada nilai Pancasila, untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan nasional.
Pidato Presiden ini menjadi arahan penting dalam penyusunan RPJMN 2025–2029 yang akan menjadi peta jalan pembangunan Indonesia lima tahun ke depan. Dengan semangat Ekonomi Pancasila, pemerintah optimistis dapat menghadapi tantangan global sekaligus memperkuat fondasi perekonomian nasional.
Musrenbangnas kali ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berasaskan kekeluargaan sesuai nilai-nilai Pancasila. (agr/raa)
Load more