Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia memutuskan tidak akan melakukan impor beras pada tahun 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) usai mengikuti rapat terbatas (ratas) terkait ketahanan pangan di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/12/2024).
“Tadi dalam ratas, yang pertama kita sudah memutuskan. Tidak impor beras. Pak Mentan ya, tahun depan tidak impor beras,” tegas Zulhas dalam konferensi pers di Istana Negara.
Selain itu, pemerintah juga berencana meningkatkan pasokan jagung, gula untuk konsumsi, dan garam guna memenuhi kebutuhan domestik.
“Kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” tambahnya.
Zulhas menyebut keputusan ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu dekat. Menurutnya, meski ada pihak yang skeptis, pemerintah tetap optimis bahwa swasembada pangan dapat tercapai dengan kerja keras dan komitmen bersama.
“Apa yang disampaikan Bapak Presiden, kita akan swasembada pangan dalam waktu singkat. Ada beberapa pihak yang mungkin tidak yakin, tapi dengan kesungguhan semua pihak, terutama arahan Bapak Presiden, kita harus bekerja keras dan fokus. Swasembada pangan akhirnya bisa kita wujudkan,” pungkas Zulhas.
Keputusan ini menunjukkan tekad pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menterinya di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (30/12) sore untuk menggelar rapat terbatas (ratas) membahas ketahanan pangan.
“Ratas hari ini berdasarkan undangan, soal ketahanan pangan,” kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni kepada wartawan di Gedung Bappenas sebelum menghadiri rapat.
Rapat penting ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo dan dihadiri sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Bappenas.
“Pangan secara umum, kira-kira di 2025 ini bagaimana. Itu yang akan dibahas,” jelas Raja Juli Antoni. (agr/raa)
Load more