Brebes, tvOnenews.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Andiniya K. P., mengaku prihatin terhadap persoalan irigasi yang dialami oleh para petani di Kecamatan Brebes.
Andiniya menyoroti permasalahan utama, yaitu kerusakan Bendungan Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, yang telah diusulkan oleh Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) se-Kecamatan Brebes untuk diperbaiki melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang.
Namun, proses tindak lanjut terhadap usulan tersebut masih belum menunjukkan respons konkret, mengakibatkan 2.500 hektar lahan pertanian di wilayah ini terus terdampak kekurangan air irigasi, terutama saat musim tanam.
"Petani di Kecamatan Brebes adalah tulang punggung perekonomian lokal, namun mereka menghadapi kesulitan serius karena tidak optimalnya sistem irigasi. Padahal, aspirasi dan usulan perbaikan bendungan telah diberikan tahun lalu. Tidak adanya respons hingga kini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan mendasar petani kita," tegas Andiniya dalam keterangannya, Senin (30/12/2024).
Andiniya mengusulkan agar Dana Tidak Terduga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan krisis irigasi yang dialami para petani di Kabupaten Brebes.
Dia mengusulkan ini menyusul lambatnya tindak lanjut terhadap usulan perbaikan Bendungan Buaran yang telah diajukan sejak Desember 2023, serta meningkatnya isu kekeringan yang berdampak negatif terhadap sektor pertanian di wilayah tersebut.
Terlebih sektor pertanian di Kabupaten Brebes memiliki potensi besar dalam menopang ketahanan pangan daerah.
Oleh karena itu, masalah irigasi ini harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
"Kami memahami bahwa APBD Jawa Tengah telah dialokasikan untuk berbagai proyek strategis lainnya. Namun, melihat urgensi krisis irigasi yang berdampak langsung pada ribuan hektar lahan pertanian dan ribuan petani, saya mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk segera mengalokasikan Dana Tidak Terduga dari APBD. Dana ini dirancang untuk merespons kondisi yang tidak biasa seperti kekeringan yang berdampak pada sektor pertanian dan perekonomian masyarakat," ujar Andiniya.
APBD sejatinya memiliki pos anggaran Dana Tidak Terduga yang dialokasikan sebagai bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi situasi darurat, bencana alam, atau kebutuhan mendesak lainnya yang tidak terduga dalam perencanaan awal.
Andiniya juga mengungkapkan, krisis air irigasi dan isu kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan yang rutin setiap tahunnya memenuhi kriteria ini karena mengancam produktivitas sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar ekonomi di Brebes.
Dirinya juga memastikan terus berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi petani agar suara mereka didengar dan mendapatkan perhatian yang layak.
Mengingat situasi ini telah menimbulkan keresahan di kalangan petani.
Kemudian, pemanfaatan dana tidak terduga perlu digunakan untuk langkah konkret seperti optimalisasi sistem irigasi, penyediaan air bersih darurat, dan rehabilitasi infrastruktur pengairan tanpa mengganggu proyek strategis lainnya.
Pemerintah diminta harus melihat masalah ini sebagai investasi strategis.
"Saya berharap pemerintah segera mengambil langkah responsif untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di wilayah Brebes. Saya akan memastikan bahwa usulan perbaikan ini menjadi perhatian serius semua pihak terkait, demi kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Kabupaten Brebes," tuturnya.(lkf)
Load more