Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo HR Muhammad Syafi’i, mengisyaratkan kemungkinan tak lagi hanya menggandeng Garuda Indonesia untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Menurut Romo, Kementerian Agama tengah membuka peluang kerja sama dengan maskapai lain, khususnya domestik, demi memberikan layanan lebih optimal bagi jemaah.
“Semakin banyak maskapai yang menawarkan jasa, semakin kompetitif pula pelayanannya. Ini menjadi peluang yang akan kita manfaatkan pada penyelenggaraan haji tahun depan,” ungkap Romo saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (30/12/2024).
Tak hanya itu, Romo juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji kemungkinan mempersingkat durasi pelaksanaan haji dari 40 hari menjadi 30 hari.
Hal ini dapat terwujud jika slot pendaratan di bandara Arab Saudi dapat ditingkatkan.
“Kalau slot mendarat lebih luas, durasi haji bisa dipangkas. Tapi kalau tetap terbatas, tentu harus menunggu. Saat ini, slot mendarat hanya 2-3 kali sehari, sehingga perlu penambahan agar waktu pelaksanaan bisa lebih efisien,” jelasnya.
Sementara itu, Kemenag masih memprioritaskan pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 bersama Komisi VIII DPR RI.
- Usulan BPIH 2025
Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya mengusulkan BPIH 2025 sebesar Rp 93.389.684,99.
Rincian ini mencakup biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sebesar Rp 65.372.779,49 yang menjadi tanggungan jemaah, serta nilai manfaat dari pemerintah sebesar Rp 28.016.905,50.
Komponen Bipih tersebut meliputi:
1. Biaya penerbangan PP: Rp 34.386.390,68
2. Akomodasi Makkah: Rp 15.232.011,90
3. Akomodasi Madinah: Rp 4.454.403,48
4. Living cost: Rp 3.200.002,50
5. Paket layanan masyair (sebagian):
Rp 8.099.970,94
Besaran ini lebih tinggi dibandingkan Bipih 2024, di mana jemaah membayar Rp 56 juta dari total BPIH Rp 93,4 juta. Selisihnya berasal dari nilai manfaat. (aag)
Load more