Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman menilai publikasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam daftar pemimpin korup di dunia mencerminkan suara barisan sakit hati.
"Itu suara barisan sakit hati, mereka yang belum bisa move on dari kekalahan di Pilpres. Ada jejak digital bahwa OCCRP membuka ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year sampai 5 Desember lalu. Jadi ada polling. Nah, barisan sakit hati itu yang memobilisasi suara," kata Andy dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).
Dia menambahkan, secara metodologis, publikasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias," tegas mantan jurnalis ini.
Andy juga mengungkapkan Jokowi tidak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah.
Oleh karena itu, rilisan OCCRP tidak berdasar sama sekali.
PSI juga meminta OCCRP harus mencermati tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi ke Jokowi sampai akhir masa jabatan.
"Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi," pungkasnya.(lkf)
Load more