Selain itu, Erick meminta pihak terkait memastikan standar keselamatan di bandara. Ia mengapresiasi compliance tinggi di Bandara Soekarno-Hatta, namun menggarisbawahi pentingnya evaluasi lebih lanjut di sejumlah bandara lain.
Erick juga menyoroti faktor-faktor luar biasa yang bisa memicu kecelakaan, seperti kondisi cuaca ekstrem dan gangguan burung yang masuk ke mesin pesawat. Hal ini menjadi perhatian khusus AirNav untuk meningkatkan sistem peringatan dini.
“Beberapa kecelakaan itu karena extraordinary. Ada udara, ada burung yang masuk ke mesin, tadi juga kita sudah sampaikan ke AirNav untuk early warning kalau ada hal-hal yang bisa kita antisipasi,” jelasnya.
Rapat ini menjadi langkah konkret pemerintah untuk memastikan keselamatan penerbangan di Indonesia tetap terjaga di tengah meningkatnya ancaman global.
“Kita pastikan safety-nya seperti apa di beberapa airport yang bisa kita dorong. Alhamdulillah kalau Jakarta baik compliance-nya sangat tinggi, tetapi beberapa airport sedang direview lagi,” kata Erick.
Dengan perhatian penuh pada faktor keselamatan, Erick berharap langkah antisipasi ini dapat mencegah terjadinya insiden serupa di tanah air.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kita harus antisipasi semua ancaman, termasuk yang luar biasa,” tegasnya. (agr/dpi)
Load more