“Bayt Mohammadi tetap menjadikan tasawuf sebagai landasan utama dalam tarekatnya, namun juga memberikan sumbangan nyata kepada masyarakat seperti memberikan bantuan sembako dan pelatihan keterampilan,” jelas Gus Mauhib, sapaan akrab pria lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini.
Baginya, masyarakat Indonesia perlu mendalami ilmu agama, khususnya yang berkaitan pada pendidikan akhlak dan penyucian diri seperti yang diajarkan oleh para sufi.
Tetapi juga tidak lupa dengan kondisi riil yang dihadapi masyarakat saat ini.
“Banyak masyarakat kita yang masih butuh pengayaan skill dan kemampuan diri dalam menghadapi dunia nyata. Kehadiran Bayt Mohammadi di tengah masyarakat diharapkan dapat memberi sumbangsih konkret dalam menggapai kemaslahatan,” terang dia.
Di Mesir sendiri, Bayt Mohammadi adalah tarekat yang lahir di zaman modern, bahkan didirikan oleh Syekh Mehanna yang merupakan tokoh penting dalam pemerintahan Mesir.
Menurut Gus Mauhib, beliau mampu melihat kondisi masyarakat secara lebih mendalam.
“Corak tarekat seperti ini banyak memberi manfaat kepada masyarakat karena tidak sekadar diajarkan untuk mengenal Tuhannya lebih dekat dengan cara-cara ritual dan pengayaan rohaniyah saja, tetapi juga diajak melihat persoalan nyata yang sedang dihadapi masyarakat,” kata dia.
Load more