“Untuk bisa menyewa dia harus menggunakan KTP dan KK, tapi dia menggunakannya KTP dan KK Palsu,” terangnya.
Selanjutnya IH menyerahkan kendaraan mobil ke saudara RH yang kemudian dijual kepada saudara IS dengan harga Rp23 juta.
“Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada saudara AA, Oknum TNI Angkatan Laut melalui saudara SJ, harganya sudah naik, dinaikin menjadi Rp40 juta,” terangnya.
Kemudian Suyudi menyebutkan dalam peristiwa ini telah dilakukan pemeriksan terhadap saksi sebanyak 13 orang yang ada di TKP maupun saksi penangkap. Didapati fakta bahwa mobil yang dibeli akan dibawa ke Sukabumi.
Sementara itu korban mengetahui bahwa mobilnya digelapkan saat dua dari tiga GPS yang berada di dalam mobil dimatikan. Kemudian korban melakukan pencarian sendiri yang lokasinya terdeteksi di KM 45 Tol Jakarta-Merak.
“Di dalam kendaraan itu sudah terpasang tiga GPS. Satu GPS masih aktif, dua di GPS ini sudah tidak aktif. Karena dua GPS ini mati, maka si pemilik rental, saudara Agam, dan ayahnya, dan juga staff-nya, keluarganya, melakukan pencarian secara sendiri, secara mandiri,” terangnya.
Selanjutnya saat mobil berhasil ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan kendaraan korban hingga terjadi penembakan yang menewaskan bos rental mobil.
Load more