Jakarta, tvOnenews.com - Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol Hary Sudwijanto berkomitmen dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Diketahui, Kaltara merupakan wilayah perbatasan yang strategis, sering kali menjadi pintu masuk utama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak mencari peruntungan di Malaysia.
Dengan karakteristik geografis yang melibatkan daratan dan perairan, wilayah ini juga menjadi jalur potensial bagi tindak kejahatan, termasuk TPPO.
Kaltara, yang menjadi saksi perjalanan ribuan pekerja migran, menghadapi tantangan besar dalam menjaga keamanan perbatasannya.
Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengungkapan kasus dengan hasil yang signifikan.
Data dari Juli hingga Desember 2024 mencatat kasus terungkap ada 33 kasus, dengan rinciannya korban 193 orang dan
tersangka: 39 orang.
Pengungkapan ini merupakan bukti nyata keseriusan Polda Kaltara dalam menindak jaringan pelaku TPPO. Operasi terpadu dengan pemanfaatan teknologi investigasi modern dan sinergi lintas sektor memungkinkan pengungkapan kasus yang sebelumnya sulit dijangkau.
Selain penegakan hukum, Polda Kaltara juga telah menyusun langkah preventif melalui berbagai usulan strategis, antara lain deteksi dini, profiling komunitas rentan, melakukan peningkatan edukasi dan kampanye, dan kolaborasi antar lembaga.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu memutus mata rantai perdagangan orang sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat yang rentan.
Diharapkan pula pencegahan dan penanganan TPPO memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum.
Load more