Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru di balik kasus penggelapan dan penembakan bos rental mobil berinisial IAS (48) yang tewas usai ditembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Desa Pabuaran, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (2/1/2025).
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan saat ini masih terdapat satu orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
“Saudara IH, yang saat ini masih DPO,” kata Suyudi, saat konferensi pers di Koarmada, pada Senin (6/1/2025).
Lebih lanjut Suyudi menerangkan bahwa IH dalam kasus ini terlibat sebagai orang yang dititipkan kendaraannya oleh pelaku Ajat Sudrajat.
“Mobil korban disewa oleh seorang warga Pandeglang bernama AS. Yang selanjutnya AS ini menyerahkan pada saudara IH,” terangnya.
Selain itu IH juga berperan sebagai orang yang menyiapkan identitas palsu atas nama pelaku AS.
“Kemudian saudara IH ini bukan hanya dia dititipkan kendaraan oleh AS saja, tapi juga dia menyiapkan KTP Palsu dan KK Palsu atas nama AS. Ya tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan,” ungkap Suyudi.
Selanjutnya mobil milik korban diserahkan kepada RH dan dijual kepada IS seharga Rp23 juta. Kemudian mobil kembali diserahkan ke oknum AA melalui SJ senilai Rp40 juta.
“Kemudian dari saudara IH, dia menyerahkan lagi ke saudara RH. RH ini kemudian dijual kepada saudara IS dengan harga Rp23 juta. Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada saudara AA, Oknum TNI Angkatan Laut melalui saudara SJ, harganya sudah naik, dinaikin menjadi 40 juta,” ungkap Suyudi.
Tiga Oknum TNI AL Terlibat
Hal ini disampaikan Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata saat konferensi pers, di Koarmada, Jakarta Pusat, pada Senin (6/1/2025).
“Bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di pangkalan Pondok Dayu yaitu Sertu AA, Sertu RH dan KLK BA, di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak Tangerang,” kata Denih.
Kemudian Denih menyebutkan saat ini ketiga oknum tersebut masih menjalani proses penyelidikan di Puspomal untuk didalami perannya.
“Saat ini ketiga anggota tersebut proses penyelidikan di Puspomal,” ungkap Denih.
Dalam kesempatan yang sama, Danpospomal Laksamana Muda Sasmita menyebutkan saat ini peran ketiganya masih didalami. Namun disebutkan bahwa ketiga oknum TNI AL ini merupakan rekanan.
“Terus, baik dari peran, dari hasil lidik yang sudah kami laksanakan sampai dengan saat ini, yang kita nanti akan masuk ke dalam proses penyelidikan. Jadi peran yang tiga orang ini, sebenarnya itu adalah rekan,” terang Sasmita.
“Jadi peran dalam tindak kejahatan, apakah ini sebagai penadah, apakah ini sebagai ini, sebagai backing, dari hasil lidik sementara, itu masih belum ditemukan. Tetapi bila nanti dalam perkembangannya ada unsur-unsur yang bisa membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan,” sambungnya.
Kemudian Sasmita menerangkan bahwa oknum yang melakukan pembakan adalah paman dari Sertu AA yakni KLK BA.
“Jadi pelaku ini adalah pamannya AA tadi. Pamannya AA tadi yang dalam video itu, yang keluar dari toilet terus di hadang itu, itu adalah pamannya yang bersangkutan tadi,” terangnya.
Sementara itu Sasmita menegaskan bahwa TNI AL sangat menghormati proses hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Dalam penjelasan ini tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua terbuka, kami ingin menegaskan sikap TNI Angkatan Laut bahwa siapapun anggota kami bila terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI,” tegasnya. (ars/muu)
Load more