Budi menjelaskan, kesediaan susu untuk program ini karena belum siap, sehingga pada pelaksaan perdana, susu tidak dimasukan ke dalam menu dan digantikan oleh buah.
"Besok, ini kan baru uji coba, nggak usah terlalu berkecil hati, ada kekurangan sana-sini, nggak apa apa, nantikan susunya belum siap, nanti-nanti pokoknya diurus," jelasnya.
Kendati demikian, Budi mengaku kedepannya akan kebutuhan susu untuk anak-anak akan segera terpenuhi.
Di sisi lain, juru masak mitra pelayanan Lanud Halim Perdanakusuma, Jonie Kusumahadi mengungkapkan, bahwa menu Rp10 ribu telah ditetapkan oleh BGN, sehingga pihaknya mengikuti apa yang dianjurkan.
"Sebenernya tidak ada kendala, hanya saja kemarin budget 10 ribu kan, kami masih menyesuaikan menu yang ditetapkan BGN," ucapnya.
Dalam hari pertama ini, SPPG Halim Perdanakusuma memproduksi sebanyak 1.500 porsi untuk sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya. Jumlah tersebut akan bertambah pada esok hari menjadi 3.000 porsi.
"Saat ini kami 1.500, besok 3.000, besoknya 3.800," tandasnya. (aha/raa)
Load more