Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru di balik peristiwa dugaan pencabulan yang dialami bocah berinisial KR (5) oleh remaja berinisial RA (14) yang terjadi di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/1/2025).
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi mengatakan peristiwa terjadi saat korban tengah bermain bersama kakaknya.
“Betul lagi main bersama bertiga. (Yang main) Korban, pelaku yang diduga melakukan, dan kakaknya dari korban,” kata Nurma, kepada wartawan, pada Selasa (7/1/2025).
Kemudian Nurma menyebutkan saat itu kakak korban melihat adiknya mengarah ke belakang masjid dan terduga pelaku mengikuti.
“Kakaknya tidak melihat kalau (pelecehan) itu. Setelah ditanya oleh kakaknya yang berumur 8 tahun, bahwa dia (korban) dilakukan atau telah terjadi hal yang tidak baik terhadap dia,” terang Nurma.
Selain itu peristiwa ini juga diketahui usai korban menangis lantaran merasa sakit di bagian alat vitalnya.
“Dia menangis karena memang dia merasa ada yang sakit di bagian vitalnya,” ucap Nurma.
Kemudian peristiwa ini langsung diceritakan ke ayahnya dan selanjutnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, Polisi masih mendalami insiden dugaan pencabulan bocah berinisial KR (5) oleh remaja berinisial RA (14) yang terjadi di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/1/2025).
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi mengatakan bahwa korban diduga mengalami pelecehan dua kali oleh terduga pelaku.
Nurma menjelaskan kejadian pertama yang dialami korban yakni di salah satu masjid.
“Dilakuinnya di salah satu masjid, di toilet masjid di Pancoran. Ya, jadi anak itu masuk ke toilet, kemudian diikuti (pelaku), lanjut terjadi hal yang tidak baik terhadap anak yang lima tahun,” kata Nurma, kepada wartawan, pada Selasa (6/1/2025).
Lebih lanjut Nurma mengungkapkan aksi yang terjadi kepada korban ini diketahui oleh sang kakak yang berusia 8 tahun.
Selanjutnya saat korban hendak pulang ke rumah, terduga pelaku kembali melancarkan aksinya saat berada di gang sekitar rumahnya.
“Kemudian itu berlanjut di gang. Ada gang kecil, itupun dia melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” jelas Nurma. (ars/iwh)
Load more