Bekasi, tvOnenews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah selesai mengeledah rumah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Kota Bekasi pada Selasa (7/1/2025).
Tim penyidik KPK telah keluar dari kediaman Hasto Kristiyanto yang terletak di Jalan Graha Asri IV, Taman Vila Kartini, Bekasi Timur, pada pukul 16:20 WIB.
Usai penggeledahan, penyidik KPK membawa satu koper berwarna biru tua, yang kemudian langsung dimasukkan ke dalam mobil Innova hitam.
Penggeledahan itu melibatkan belasan penyidik, mereka kemudian meninggalkan kediaman Hasto dengan menggunakan delapan mobil Innova berwarna hitam.
Tim kuasa hukum DPP PDI Perjuangan, Johannes Tobing, mengungkapkan bahwa dalam penggeledahan tersebut, KPK hanya menyita dua barang bukti yaitu sebuah flashdisk dan sebuah buku kecil.
Johannes juga menyebutkan bahwa ia sempat memeriksa isi flashdisk dan buku tersebut, namun dirinya tidak mengetahui secara pasti hubungan antara barang yang disita dengan kasus yang melibatkan Hasto.
"Yang kami terima dari laporan penyitaan hanya dua barang itu. Sejauh ini kami tidak tahu apa isinya. Menurut mereka ada dugaan keterkaitan dengan kasus Harun Masiku," ujar Johannes di rumah Hasto.
Johannes menegaskan bahwa tidak ada barang lain yang signifikan ditemukan selama penggeledahan.
Ia bahkan menyebut suasana penggeledahan lebih banyak diwarnai dengan obrolan di dalam rumah Hasto.
"Tidak ada satu hal yang signifikan terkait perkara itu," tambahnya.
Hasto Kristiyanto diketahui menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan (obstruction of justice).
Penetapan Hasto berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) Nomor Sprin Dik/-153/DIK.00/01/12/2024, tertanggal 23 Desember 2024.
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam kasus suap kepada Wahyu Setiawan, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait pergantian antarwaktu anggota DPR RI periode 2019-2024, Harun Masiku.
Hasto seharusnya diperiksa oleh KPK pada Senin, 6 Januari 2025, namun ia meminta agar pemeriksaan dijadwalkan ulang setelah tanggal 10 Januari 2025.
Hal tersebut dikarenakan Hasto sedang mempersiapkan peringatan Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan. (msl/muu)
Load more