Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga gabah selama musim panen demi memastikan serapan pasokan pangan berjalan maksimal.
Langkah ini dianggap krusial untuk mewujudkan visi besar swasembada pangan.
"Saya titip serapan gabah. Kalau serapan bermasalah, swasembada pangan juga bermasalah," ujar Mentan saat Rapat Koordinasi Bidang Pangan bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (7/1/2025).
Mentan menyoroti pentingnya serapan gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru sebagai salah satu kunci keberhasilan.
Presiden Prabowo Subianto telah menaikkan HPP gabah menjadi Rp6.500 per kilogram (kg) dari Rp6.000, dan HPP jagung menjadi Rp5.500 per kg dari Rp5.000 sebelumnya.
Amran juga menekankan percepatan normalisasi irigasi, khususnya di Pulau Jawa yang merupakan lumbung pangan nasional.
"Jika serapan Bulog dan perbaikan irigasi tidak maksimal, kebijakan luar biasa Presiden, seperti penambahan pupuk dua kali lipat, kenaikan harga gabah, mekanisasi, dan benih unggul, bisa jadi sia-sia," jelasnya.
Untuk memastikan kelancaran, Mentan mengusulkan rapat harian guna memantau perkembangan di lapangan, termasuk situasi irigasi dan harga hasil panen.
"Sekarang, bola ada di tangan kita. Siapkah kita bekerja keras untuk swasembada pangan?" tegasnya.
Menko Pangan Zulhas menambahkan, momentum ini sangat tepat untuk mendorong produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
"Presiden Prabowo membawa visi besar untuk swasembada pangan. Ini saatnya kita membela petani dan memanfaatkan perhatian besar pada sektor pangan. Dengan langkah ini, Indonesia bisa unggul," katanya.
Zulhas juga mengingatkan, sektor pertanian adalah penopang kemajuan bangsa, terutama di tengah krisis global.
"Tidak ada negara maju tanpa swasembada pangan. Kita harus mengejar ketertinggalan dari Thailand, Vietnam, dan Tiongkok. Ini momen kita untuk memimpin," tegasnya.
Langkah strategis pemerintah, jika dijalankan dengan baik, diyakini dapat memperkuat sektor pertanian sekaligus membawa Indonesia menjadi kekuatan pangan global. (ant/aag)
Load more