"Justru emang yang RW itu yang kayak aku disini aja kayak nungguin rumah gitu, seakan-akan aku mengharapkan aku pulang sedangkan aku bukan menghindar dari warga atau dari si pelaku. Cuma si anak emang gak mau gitu berbaur dulu dengan warga setempat," kata Linda Atikah saat ditemui tvOnenews.com disebuah kontrakan di Kiaracondong Bandung.
Bahkan, Linda yang saat itu menuntut pertanggungjawaban dari orang tua dari terduga pelaku yang lebih dari satu orang itu.
Dia mendapatkan ancaman pelaporan pencemaran nama baik karena telah menuding melakukan perundungan terhadap korban.
"Pernah sempat bilang bisa aku laporin balik karena pencemaran nama baik. Bahkan pas rundingan pun ada salah satu orang tua yang kayak 'jangan nuduh, ini mah kayak gini mah nuduh' kan aku mah gak nuduh dari awal juga pengen anak aku sembuh gitu aja," terangnya.
Linda yang merupakan single parent ini menceritakan saat itu mediasi dilakukan dihadiri sejumlah aparat setempat, seperti kepala Desa, Babinsa hingga orang tua terduga pelaku. Tetapi hingga saat ini belum memiliki titik terang.
"Cuma kemarin sempat pas secara keluarga ada, kayak bapak kepala desa ada juga, ada juga RT/RW setempat, dan salah satu seorang tua ada juga tapi ada beberapa orang tua juga yang nggak hadir, yang disebutkan anak aku," ujarnya.
Selain karena untuk menghilangkan trauma anak ketika pindah ke Bandung, Linds menyebut saat itu anaknya juga sering malu lantaran sering dicemooh oleh warga sekitar tempat ia tinggal saat itu.
Load more