Keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS sempat menuai komentar dari media internasional yang menganggap langkah ini sebagai sikap konfrontatif terhadap blok Barat. Namun, Budisatrio membantah asumsi tersebut.
“Politik luar negeri kita selalu membawa semangat bebas aktif. Indonesia juga aktif di forum internasional lainnya, seperti G20, OECD, dan OKI. Ini bukan soal konfrontasi, melainkan tentang menjalin hubungan yang setara dan saling menguntungkan,” jelas Budisatrio.
Ia juga menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS berlandaskan kepentingan nasional. “Semua kebijakan luar negeri Indonesia, termasuk di BRICS, selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan bangsa,” tambahnya.
- Indonesia di BRICS: Peluang Baru Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Keanggotaan Indonesia di BRICS juga membuka peluang lebih besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui diplomasi multilateral.
Menteri Luar Negeri Sugiono sebelumnya menegaskan bahwa isu Palestina menjadi salah satu perhatian utama dalam KTT BRICS.
Merespons hal ini, Budisatrio menyatakan komitmen Fraksi Gerindra untuk terus mendukung amanat UUD 1945, yang menentang segala bentuk penjajahan.
Load more