Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma menegaskan bahwa kawasan wisata Danau Toba, meruppakan milik seluruh umat bukan hanya masyarakat lokal.
Menurutnya insiden kekerasan yang baru-baru ini terjadi di kawasan tersebut bertentangan dengan semangat untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang ramah dan berbudaya.
“Kami mengajak seluruh Indonesia untuk melihat Danau Toba bukan hanya sebagai tujuan wisata alam, tetapi juga sebagai destinasi wisata religius yang penuh makna. Patung Yesus adalah simbol kedamaian dan persatuan,” ujar Gusma.
Tak hanya itu, kata Gusman, Danau Toba turut serta menawarkan pengalaman spiritual dalam kawasan wisatanya.
Sebab terdapat salah satu ikon wisata religius yakni Gereja Katolik St. Mikael Pangururan yang memadukan arsitektur Batak Toba dengan ajaran Katolik yang tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga lambang keharmonisan budaya dan spiritualitas yang kuat.
Belajar dari kasus viral tersebut, PP Pemuda Katolik mengusulkan beberapa langkah penting diantaranya setiap usaha pariwisata di kawasan ini harus memiliki izin usaha yang sah dan terverifikasi untuk memastikan operasional yang aman dan profesional.
"Kedua, pekerja di sektor pariwisata perlu mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan dan etika kerja mereka, demi kenyamanan wisatawan," kata Gusman.
Load more