"Di sisi hilir, sistem distribusi pangan harus lebih baik lagi. Infrastruktur yang memadai, seperti jalan yang menghubungkan desa dengan kota, pasar yang terorganisir dengan baik, serta perbaikan sistem logistik yang efisien, akan memastikan bahwa hasil pertanian dari desa sampai ke konsumen tanpa adanya hambatan yang berarti," jelasnya.
Lebih dari itu, tambahnya, kebijakan yang berpihak pada petani, seperti subsidi pupuk atau harga pangan yang stabil, juga harus diperhatikan. Ini akan mengurangi ketidakpastian dalam produksi dan memberikan rasa aman bagi para pelaku ekonomi di desa.
Eko menyatakan membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan membutuhkan pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta.
"Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha kecil di desa sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok yang efisien dan memastikan keberagaman pangan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat," tuturnya.
Eko menegaskan ketahanan pangan tidak hanya berarti ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga mencakup keberagaman pangan yang bergizi dan terjangkau.
Oleh karena itu, penting untuk mendorong masyarakat desa untuk lebih mengenal potensi pangan lokal dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.
Pendekatan berbasis kearifan lokal dan pola konsumsi yang berkelanjutan akan sangat membantu dalam mencapai tujuan ini.
Load more