Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pemerasan yang terjadi di festival musik EDM Djakarta Warehouse Project disingkat DWP 2024 menyita perhatian publik. Setelah terungkapnya keterlibatan 18 anggota polisi dalam razia narkoba ilegal dengan nilai milyaran.
Pemerasan ini dilakukan dengan modus ancaman terhadap penonton, terutama warga negara Malaysia, dengan tuduhan penyalahgunaan narkoba meskipun hasil tes menunjukkan negatif.
Pengamat Intelijen, Wawan Hari Purwanto menilai peristiwa di Djakarta Warehouse Project (DWP) sudah ditangani secara profesional dan proporsional oleh Propam Polri dan sudah dilakukan sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) meskipun belum selesai keseluruhan, sementara uang Rp2,5 Miliar juga sudah dikembalikan.
"Bagi yang tidak puas dipersilakan mengajukan banding atas putusan tersebut. Langkah Polri sudah tepat dan patut diapresiasi. Sementara untuk kasus pidananya, semua diserahkan ke pimpinan yang berwenang apakah setelah sidang kode etik ditindaklanjuti dengan proses pidana atau tidak," katanya, Jumat (10/1/2025).
Menurut Wawan, sebetulnya operasi narkoba sudah rutin dilakukan, dan bukan hal baru. Selama masih sesuai SOP biasanya tidak dipermasalahkan. Masalah ini menjadi ramai setelah muncul di media sosial.
"Yang penting, ini adalah momentum untuk melakukan evaluasi guna menentukan strategi penanganan ke depan yang lebih baik. Selama ini Polri sudah banyak melakukan evaluasi dan penegakan disiplin. Semoga Polri makin berwibawa," ucapnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa kepolisian akan menindak tegas personel Korps Bhayangkara yang melanggar.
Load more