Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap bahwa bocah laki-laki yang tewas karena dianiaya oleh orang tuanya sendiri di Tambun Selatan, Bekasi kerap mendapat kekerasan dari orang tuanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, sebelum akhirnya meninggal dunia, dalam kesehariannya, korban inisial RMR berusia 3 tahun 9 bulan ini sering dipukuli.
Alasannya, berdasar pengakuan pelaku, yakni karena korban selalu buang air besar di celana.
"Anak korban sering mendapat kekerasan dari para tersangka dengan cara dipukul di bagian kepala, badan, dan dibakar atau sundut rokok, karena buang air besar di celana dan tidak pernah memberitahukan, walaupun sudah sering dibilang berkali-kali," ungkap Wira Satya saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/1/2025).
Karena alasan itulah, orang tua korban sering memarahi hingga memukuli korban dalam kesehariannya.
Hingga akhirnya, emosi kedua orangtuanya memuncak karena korban muntah sembarangan. Korban RMR muntah di teras minimarket, tempat orang tuanya mengemis dan meminta-minta.
"Korban muntah di teras minimarket karena habis minum susu pemberian orang. Lalu pegawai minimarket menegur para tersangka untuk membersihkan bekas muntahan tersebut," jelas Wira Satya.
Adapun, pegawai minimarket tersebut kembali menegur kedua tersangka lantaran bekas muntahannya belum bersih. Pegawai itu pun meminta kembali untuk para tersangka membersihkannya hingga tuntas.
Lantaran ditegur seperti itu, orang tua korban semakin emosi dan akhirnya meluapkan emosinya kepada korban.
"Ayah korban melakukan pemukulan ke bagian dada korban sebanyak 1 kali, menendang ke bagian dada korban sebanyak 1 kali, menendang bagian wajah/kepala korban sebanyak 1 kali yang membentur rolling door, menampar pipi korban sebanyak 2 kali," beber Wira Satya.
Sementara ibu korban melakukan pemukulan dengan cara menampar ke bagian mulut korban sebanyak 2 kali, menampar pada bagian pipi korban sebanyak 1 kali, mencubit paha sebanyak 3 kali. (rpi/muu)
Load more