Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan rapat di Menara Kadin, Jakarta untuk membahas program dari pemerintah era Prabowo Subianto.
Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie atau Anindya Bakrie.
Ada beberapa isu yang menjadi pembahasan Kadin seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai sejak 6 Januari 2025 lalu.
Anindya mengatakan, bahwa Kadin kini tengah merencanakan agar turut serta dalam program MBG tersebut, terutama Kadin di tingkat daerah yang harus berpartisipasi mensukseskan program itu.
"Diskusi yang pertama, makanan bergizi. Di situ bicara bagaimana apakah Kadin bisa berpartisipasi, terutama untuk teman-teman di daerah, karena ini merupakan program besar yang harus disukseskan," kata dia, Senin (13/1/2024).
"Dari dapurnya yang jumlanya kalau tidak salah 11 ribu, sampai supply chainnya, lalu pembiayaannya, dan lain-lain," sambungnya.
Anin mengungkakan, bahwa MBG adalah program yang menarik, sebab untuk merealisasikannya meliputi lintas sektoral, yang tentunya disini merupakan peluang bagi Kadin untuk mensukseskan program Prabowo itu.
"Berbagai macam Wakil Ketua Umum Kadin semua tertarik untuk memastikan program ini bisa sukses di lapangan dalam level implementasi karena kebijakannya kan sudah diputuskan," ungkapnya.
Selain itu dalam rapat tersebut, Kadin membahas terkait rencana pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat di pedesaan dan perkotaan.
Ini pula yang menjadi fokus Kadin untuk turut andil di program tersebut dengan memaksimalkan Kadin di daerah.
"Ini teman-teman dari Kadin Provinsi bisa berpartisipasi. Kalau tidak salah tadi angkanya setiap satu rumah ada 4.500 bata yang dibutuhkan. Dan kalau itu benar tentunya masih banyak lagi lah vendor-vendor yang bisa berpartisipasi dalam program ini," ujarnya.
"Dan ini khusus bukan pengusaha yang sudah mapan, besar, tapi justru untuk pengusaha-pengusaha di daerah, seperti tadi makanan bergizi, juga untuk rumah terjangkau," tambah dia.
Selanjutnya yang menjadi pembahasan mengenai investasi dan perdagangan. Dimana Kadin harus melakukan pendampingan terhadap pemerintah soal kunjungannya ke Cina.
"Tadi disampaikan bahwa kementerian investasi baru saja balik dari Cina, potensinya besar sekali. Nah, sehingga Kadin ingin berdampingan untuk bisa memastikan bahwa kita bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam implementasi investasi-investasi ini," ucapnya.
Menurut Anin, Indonesia kini berada dalam keadaan pertumbuhan maju, oleh sebab itu, investasi menjadi penting untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas.
"Perlu diingat bahwa dalam keadaan kita ingin pertumbuhan maju, di dalam segala macam pergolakan ekonomi dunia, investasi sangatlah penting dan juga akses pasar sangat penting," tandasnya. (aha/raa)
Load more