Kemudian Abdul menyebutkan bahwa di Pulau Jawa, Jawa Timur, Sulawesi, hingga Lombok Timur yang masih terdapat banjir yang belum surut atau menuju surut.
“Saat ini itu ada di Kabupaten Pekalongan. Terjadi 3 hari yang lalu, tanggal 10, itu masih belum surut. Banjir di Kota Tegal itu masih baru akan berangsur surut. Kemudian ada di Lumajang yang juga masih belum surut,” ungkap Abdul.
“Sulawesi ada banjir di Kabupaten Bualamu yang masih belum surut, 1.500 orang (terdampak). Kalau di Lombok Barat, itu baru berangsur surut. Di Nusa Tenggara Barat terjadi banjir bandang, dan tanah longsor di beberapa tempat. Lombok Barat masih belum surut. Nanti akan bisa segera surut,” sambungnya.
Kemudian Abdul menyebutkan bahwa jika dilihat kondisi awan hujan selama satu minggu pada 6-7 Januari 2025 itu dominan di Sumatera bagian tengah ke utara.
“10-12 Januari itu sebenarnya agak di Semenanjung Malaysia sampai Selat Karimata. Ini yang sangat intens. Kalau kita lihat ini ada warna merah di Kepulauan Riau. Merah ini sangat tinggi intensitas hujannya,” jelas Abdul.
Selanjutnya Abdul menyebutkan bahwa dari prakiraan cuaca oleh BMKG itu pada 13-15 Januari 2025 mendatang akan terjadi curah hujan yang tinggi.
“13-15 Januari 2025, hari ini sampai 2 hari ke depan itu Sumatera khususnya Selat Karimata, Kepulauan Riau itu masih cukup signifikan. Kemudian utara dan selatan Sulawesi, juga cukup signifikan. Jawa di beberapa tempat, Jawa Barat perbatasan dengan Jawa Tengah itu juga cukup signifikan intensitas curah hujannya,” terangnya.
Load more