Pasalnya, kata Jack, negara dirugikan ratusan triliun rupiah dalam dugaan kasus mark up impor bahan mentah minyak dan BBM tersebut.
"Nilai kerugian negara akibat mark up minyak mentah itu pun fantastis, mencapai Rp115 triliun,’’ kata Jack Sihombing.
Sebelumnya, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi meminta aparat penegak hukum mengungkap sosok yang disebut sebagai Mr. James beserta koleganya.
"Dengan kemampuannya dan pengaruhnya dalam penempatan pejabat dan mengatur proyek di dalam Perusahaan Minyak dan Gas Milik Negara, ini tidak boleh dianggap sebelah mata, karena rakyat harus menanggung kemahalan harga akibat impor minyak dan BBM ini," katanya.
Muslim turut mendesak Kejagung RI harus mengusut tuntas praktik yang memanfaatkan perusahaan minyak milik negara dalam hal ini untuk kepentingan bisnis dan keuntungan politik, imbuhnya.
Tak hanya itu, Muslim menyarankan DPR RU untuk membentuk Panitia Kerja dan Panitia Khusus dalam membantu pengungkapan dugaan kasus tersebut.
‘’Karena praktik ini tidak mungkin mulus jika tidak dipayungi orang kuat," beber Muslim. (raa)
Load more