Chusnunia Dukung Larangan Penjualan iPhone di Indonesia Jika Apple Tidak Berinvestasi

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia, tegas mendukung keputusan pemerintah untuk melarang Apple menjual produk di Indonesia jika perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tidak menunjukkan komitmen nyata untuk berinvestasi di tanah air.

“Indonesia bukan sekadar pasar, jangan sampai investasinya malah berpindah ke negara tetangga,” ujar Chusnunia dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (14/1/2024).

Chusnunia menegaskan bahwa kehadiran Apple di Indonesia seharusnya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, termasuk memproduksi komponen esensial di dalam negeri yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Namun, jika Apple belum juga berinvestasi dalam produksi komponen di Indonesia, Chusnunia menegaskan agar seri ponsel iPhone 17, 18, 19, atau 20 tetap dilarang dijual di Indonesia.

“Perusahaan harus berkontribusi pada ekonomi Indonesia melalui pekerja lokal, produksi lokal, dan fasilitas produksi di sini,” katanya.

Pernyataan tersebut menggambarkan desakan agar perusahaan multinasional tidak hanya mengandalkan pasar Indonesia yang besar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional.

Chusnunia menambahkan bahwa langkah ini penting untuk memastikan keadilan ekonomi dan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat dalam hubungan perdagangan internasional.

“Kami menginginkan kemitraan yang saling menguntungkan, bukan hanya hubungan transaksi yang menguntungkan satu pihak saja,” tegasnya.

Langkah tegas ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi perusahaan global lainnya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja dan industri lokal.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia mendorong Apple untuk memilih opsi investasi pertama, yakni pembangunan fasilitas produksi atau pabrik. 

Hingga 2023, Apple memilih opsi ketiga, yaitu skema inovasi melalui pendirian Apple Academy.

“Mendorong Apple untuk memilih pembangunan pabrik akan membuka lapangan kerja baru dari investasi tersebut,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (6/1). (ant/aag)