Jakarta, tvOnenews.com - Tim gabungan kepolisian Bangka Belitung dan TNI berupaya menangkap Sertu Hendri yang menembak rekan sejawatnya yakni Serma Randi pada Senin (13/1/2025).
Diketahui, Sertu Hendri bersembunyi di sebuah rumah lantaran tak mau ditangkap atas kasus penembakan terhadap rekan anggota TNI-nya itu.
Selain bersembunyi, Sertu Hendri juga menyandera anak dan istrinya, menjadikan keluarganya itu sebagai tameng dari upaya penangkapan tim gabungan polisi dan TNI.
Aparat kemudian beberapa kali melayangkan tembakan peringatan agar Sertu Hendri menyerahkan diri.
Meski demikian, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari dalam rumah tempat persembunyian anggota TNI itu.
Seketika petugas lalu memaksa masuk ke rumah tersebut untuk menangkap Sertu Hendri.
Sayangnya, saat petugas masuk ke dalam rumah, oknum TNI yang tembak rekan sejawatnya sendiri itu sudah kabur ke dalam hutan.
Sementara itu, kakak angkat pelaku, Evi Yolanda mengatakan mendapatkan pesan terakhir dari sang adik sebelum kabur.
Evi mengatakan, sang adik meminta tolong jika ia meninggal maka dirinya berharap agar sang kakak memakamkannya dengan cara Islam.
"Malah dia berucap, jangan takut saya tidak akan menyakiti ayuk (kakak). Seandainya Hendri mati, tolong diurus ya yuk, karena Hendri tidak punya keluarga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, oknum TNI Sertu Hendri menembak Serma Randi dan melukainya di bagian pinggang.
Diketahui, Sertu Hendri terakhir bertugas di Koream 043/Garuda Putih, Jambi.
Namun, ia disebut sudah tidak menjadi anggota TNI lagi dan desersi sejak tahun 2023 sesuai dengan putusan Pengadilan Militer Palembang.
Sertu Hendri dilaporkan oleh istri sirinya pada, Minggu (12/1/2025) malam ke Subdenpom Persiapan Belitung karena melakukan pengancaman.
Saat akan diamankan, melawan dan membawa kabur seorang personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Randi.
Selanjutnya, Serma Randi ditemukan oleh seorang warga di Jalan Buluhtumbang-Air Seruk, mengalami luka tembak di punggung sebelah kiri dan kini tengah menjalani perawatan di RSUD Marsidi Judono Belitung. (ant/iwh)
Load more