Korban dan pelaku pun pergi bersama ke salah satu hotel dan berencana untuk check in. Namun, dibatalkan dan mereka pindah ke lokasi lain.
Mereka lalu menuju ke Pantai Tanjung Saoka, dan melakukan hubungan intim.
Saat itulah ketika pelaku menghabisi nyawa korban karena tiba-tiba menghentikan hubungan intim tersebut.
"Jadi, aktivitas terlarang itu di bawah pengaruh minuman keras, kemudian karena pelaku merasa aktivitasnya dihentikan secara tiba-tiba, akhirnya emosi dan menusuk tubuh korban dengan sangkur," ujar Anton.
Terkait kasus tersebut, tiga orang prajurit TNI AL diperiksa sebagai saksi karena melihat korban dan pelaku di tempat hiburan malam.
Anton menegaskan, kejadian keji ini murni pelaku seorang diri bukan terkait dengan konspirasi apapun. (ant/iwh)
Load more