Jakarta, tvOnenews.com - Terdakwa kasus pelecehan seksual, Iwas alias Agus Buntung, menghadapi sidang perdana di Pengadilan Negeri Mataram pada Kamis, (16/1/2025).
Sidang yang digelar tertutup ini dimulai dengan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Agus tiba di pengadilan sekitar pukul 09.00 WITA mengenakan rompi merah marun. Sebelum sidang dimulai, ia melayangkan protes terkait fasilitas untuk penyandang disabilitas yang tidak sesuai dengan janji sebelumnya.
Menurut Agus, fasilitas di lapas yang tidak ramah disabilitas membuatnya merasa tidak nyaman.
“Fasilitasnya memang tidak sesuai, saya meminta atas nama KDD (Komisi Disabilitas Daerah) agar hak-hak saya dipenuhi,” ucap Agus, seperti yang dikutip oleh tvOne.
Kuasa hukum Agus, Aenudin, menyebutkan bahwa kliennya menderita luka-luka akibat kondisi lapas yang tidak mendukung aksesibilitas.
“Apa yang disampaikan Komisi Disabilitas Daerah ternyata tidak benar. Agus sekarang sudah menderita borok, bahkan pant*tnya luka. Untuk cebok pun caranya kasar,” ujar Aenudin.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Disabilitas Daerah, Joko Jumadi, menegaskan bahwa fokus fasilitas lapas adalah pada aksesibilitas, bukan kenyamanan.
"Yang jelas adalah aksesibilitas. Di lapas, tidak ada yang nyaman. Ini soal bagaimana aksesibilitas bisa dipenuhi,” tegas Joko.
Agus Buntung dijerat Pasal 6C Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 600 juta. Kasus ini menuai perhatian publik karena melibatkan belasan korban.
Beragam Reaksi Netizen
Berita ini langsung mengundang beragam reaksi dari netizen. Mayoritas memberikan kritik pedas terhadap sikap Agus, seperti yang terlihat pada kolom komentar YouTube tvOne:
"Baru sekarang terdakwa ngatur fasilitas, luar biasa," tulis seorang netizen.
"Terdakwa kok protes fasilitas, ya di hotel kan lebih nyaman," komentar lainnya.
“Kalau nggak mau dipenjara, jangan lakukan pelecehan, Gus. Korbannya belasan orang,” sindir netizen lainnya.
“Betul, Pak. Di lapas mana ada yang nyaman? Protes giliran bohongin anak orang nggak ada protesnya,” ujar komentar lain. (aag)
Load more